ilustrasi susah fokus saat belajar. (123rf.com/chajamp)
Selain orang dewasa, anak-anak juga kerap melewatkan sarapan di pagi hari sebelum mereka berangkat sekolah. Hal ini disebabkan berbagai hal, seperti orangtua mereka sibuk, sehingga tidak sempat menyiapkan sarapan, tidak ada bahan baku, hingga mengaku malas.
Padahal, dari data yang dibagikan oleh Menko PMK, Muhadjir Effendy, kesehatan dan gizi anak usia sekolah dan remaja yang tidak sarapan sangat memprihatinkan. Sebanyak 41 persen anak usia sekolah berangkat dengan kondisi lapar. Tentu ini mempengaruhi penyerapan ilmu mereka ketika di kelas. Mereka jadi susah fokus saat belajar.
Memecah persoalan ini, sebenarnya Pemerintah Indonesia sempat menerapkan Program Makan Siang Gratis. Namun kini perjalanannya terhambat lantaran belum ada aturan undang-undang yang jelas.
Padahal, program tersebut dinilai sebagai investasi terbaik pemerintah menurut Persatuan Bangsa Bangsa (PBB). Pasalnya, program makan siang di sekolah jadi kesempatan anak sekolah mengonsumsi makanan bernutrisi.
Program Makan Siang Gratis ini dapat meningkatkan kesehatan dan memperbaiki nutrisi serta gizi anak-anak. Jika dilakukan dengan baik, maka kesehatan dan kecerdasan anak, tingkat kesetaraan gender, dan ekonomi nasional akan terus meningkat.
Sebagai tambahan informasi, program ini sudah dilakukan di lebih dari 70 negara di dunia, lho. Masa Indonesia belum ikutan, sih? Menurutmu gimana, worth it kita perjuangkan gak?