Capek Cari Kerja? 5 Tips Mengatasi 'Jobseeking Burnout'

Mencari pekerjaan baru khususnya selama masa pandemik ini cukup sulit, khususnya untuk fresh graduate yang baru saja menyelesaikan kuliahnya tahun ini.
Terlalu intens mencari pekerjaan dapat menyebabkan seseorang mengalami burnout. Melansir Mental Health UK, burnout merupakan sebuah keadaan di mana seseorang merasa lelah secara fisik maupun emosional. Tidak hanya itu, burnout juga dapat mengacaukan keseharian dan rutinitas seseorang.
Beberapa tanda yang terlihat ketika seseorang mengalami burnout ialah rasa lelah yang menghampiri secara terus-menerus, merasa terperangkap dan sendirian, meragukan diri sendiri, dan sering menunda pekerjaan. Keadaan ini seringkali tidak dapat dihindari, namun berikut 5 tips untuk mengatasi burnout karena mencari pekerjaan, dilansir Forbes.
1. Istirahat di sela waktu mencari pekerjaan
Mencari pekerjaan dengan detail dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya tentang perusahaan yang ingin dilamar memang baik. Namun jika tidak diimbangi dengan istirahat yang cukup, kemungkinan kamu justru akan melewatkan detail-detail penting karena terlalu fokus dengan target untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin.
Jeda sejenak dapat membuatmu merasa lebih segar, dan mungkin dapat mendatangkan ide-ide baru yang dapat digunakan selama mencari pekerjaan. Misalnya, mengingat teman lama yang dapat dihubungi untuk membantumu mencari koneksi di perusahaan yang ingin kamu lamar.
Pasang alarm sebagai pengingatmu untuk beristirahat sejenak dan lakukan aktivitas kecil lain yang dapat menyegarkan pikiran; misalnya jalan-jalan sore, pergi ke kafe ataupun bertemu dengan teman untuk berbincang. Hal-hal kecil seperti ini dapat membantumu recharge untuk melanjutkan pencarian kerja nantinya.