Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bermain bersama (pexels.com/PNW Production)
ilustrasi bermain bersama (pexels.com/PNW Production)

Intinya sih...

  • Kemampuan bermain bersama anak-anak penting untuk dikuasai oleh orang dewasa.
  • Menang dalam permainan harus dikendalikan agar anak tidak cepat putus asa dan terus termotivasi.
  • Bermain kotor-kotoran dengan anak, lepaskan sisi kekanak-kanakanmu dan jangan biarkan permainan tak terkendali.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sebagai orang dewasa, kamu memang perlu mempelajari berbagai skill.  Sebut saja, seperti keterampilan yang menunjang pekerjaanmu, bertahan hidup dengan segala keterbatasan, mengelola keuangan, dan sebagainya.

Namun, ada satu skill yang tampak remeh tetapi sebenarnya sangat penting untuk dikuasai, yakni kemampuan bermain bersama anak-anak. Skill yang satu ini jangan baru dipelajari setelah kamu memiliki momongan.

Nanti anakmu sudah butuh diajak bermain, tetapi dirimu masih canggung. Kamu malah bingung hendak melakukan apa jika ditinggal berdua saja dengannya. Pun meski dirimu belum ada rencana menikah serta punya anak, sesekali pasti berinteraksi dengan anak-anak.

Misalnya, ketika kumpul keluarga ada keponakanmu. Kamu juga bertemu dengan anak teman atau adik dan keponakan pacar. Supaya kamu luwes bermain bersama anak-anak, coba ikuti lima tips berikut ini.

1. Pura-pura nggak tahu kalau kamu tahu

ilustrasi bermain bersama (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kamu pernah menjadi anak-anak. Ditambah masa dewasa yang membuatmu dapat mengakses informasi apa saja, tentu pengetahuanmu banyak sekali. Itu tidak sebanding dengan wawasan anak. Banyak hal tampak baru, aneh, dan membingungkan baginya.

Untuknya menebak sesuatu yang mudah bagimu saja, anak memerlukan waktu lama. Dia harus mengerahkan seluruh kemampuan berpikirnya. Selain pujian jika anak bisa menebak dengan tepat, kamu juga dapat berpura-pura tidak tahu sesuatu. Biarkan anak merasa dirinya lebih unggul darimu.

Ini akan membuatnya senang dan tak merasa terintimidasi oleh kedewasaanmu. Ketika anak bersembunyi dan dirimu harus mencarinya juga sama. Jangan terlalu cepat menemukannya walau sebenarnya kamu tahu keberadaannya. Berputar-putarlah dulu hingga cukup lama sebelum dirimu menemukannya.

2. Lebih sering mengalah

ilustrasi bermain bersama (pexels.com/Vitaly Gariev)

Anak bakal mudah kehilangan rasa senang saat bermain bersamamu apabila kamu menang terus. Ia juga menginginkan kemenangan meski secara logika itu sulit. Lawannya gak sebanding. Dirimu jauh lebih jago darinya dalam permainan tersebut.

Oleh karena itu, mengalahlah agar anak memperoleh lebih banyak kemenangan. Kalau kalian bermain hingga lima kali misalnya, kamu cukup menunjukkan kemampuanmu yang asli dan menang satu atau dua kali.

Hindari dirimu memenangkan permainan di babak pertama. Sebab, hal itu bakal bikin anak cepat putus asa dan gak mau melanjutkan permainan.

Taruh kemenanganmu di tengah-tengah permainan. Cara ini membuat anak lebih termotivasi untuk terus bermain dan merebut kemenangan kembali. Jangan lupa, di akhir permainan saat ia keluar sebagai pemenang tunjukkan ekspresi kesedihanmu. Anak akan berpikir dirimu serius bermain dengannya.

3. Jangan takut kotor-kotoran

ilustrasi bermain bersama (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Orang dewasa sepertimu punya standar sendiri soal kebersihan. Kamu tahu bahwa telur cacing bisa masuk ke celah-celah kuku apabila bermain tanah. Dirimu juga lebih mengkhawatirkan pakaian akan ternoda daripada anak-anak. Anak malah merasakan kesenangan tersendiri saat pakaiannya basah dan kotor.

Hindari kamu membuat jarak yang jauh dengan anak. Daripada dirimu hanya mengawasi anak bermain kotor-kotoran sendirian mending bergabung sekalian. Toh, kotoran nanti dapat dibersihkan. Akan tetapi, momen kamu langsung menemaninya bermain jangan sampai terlewatkan begitu saja.

Bikin perjanjian dengan anak. Kalian akan langsung membersihkan diri setelah selesai bermain kotor-kotoran. Kalau kotorannya banyak kalian mandi sekalian. Jika kotorannya sedikit, cukup ajak anak mencuci tangan dan kaki. Anak senang bila mempunyai teman main yang mau diajak kotor-kotoran.

4. Tak usah malu mengeluarkan sisi kekanak-kanakanmu

ilustrasi bermain bersama (pexels.com/RDNE Stock project)

Permainan akan terasa membosankan apabila kamu terlalu bersikap selayaknya orang dewasa. Dirimu jaim sehingga permainan gak seseru saat anak bermain dengan kawan sebaya. Anak mungkin akan mengakhiri permainan lebih cepat dan ke depan kurang tertarik bermain bersamamu lagi. 

Gunakan momen kamu bermain bersama anak sebagai pelepas ketegangan. Sebagai orang dewasa, dirimu tentu punya banyak beban pikiran. Sementara itu, kamu tak memiliki cukup waktu buat refreshing  dengan jalan-jalan. Kadang juga uangmu terbatas ketika dirimu hendak mencari hiburan berbayar.

Hiburan paling murah dan mudah untuk dilakukan kapan saja ialah bermain bersama anak. Lepaskan sisi kekanak-kanakanmu yang sudah lama terpendam. Semua orang sebetulnya memilikinya, kok. Sekali dirimu pernah menjadi anak-anak, kamu tidak akan pernah melupakan rasanya. Apalagi rasa senang ketika dirimu bermain bareng teman-teman. Sekarang kamu punya kawan main beda usia maka nikmatilah kesempatan ini.

5. Tapi ada waktunya dirimu tetap memberinya bimbingan

ilustrasi bermain bersama (pexels.com/Kampus Production)

Meski kamu perlu mampu bermain seru dengan anak-anak, jangan sepenuhnya melupakan tugasmu sebagai orang dewasa. Kamu tetap harus bisa memberikan bimbingan padanya saat dibutuhkan.

Misalnya, permainan perang bantal yang awalnya biasa sudah makin rusuh. Anak terlalu kuat memukul-mukulkan bantal sehingga serangannya mengenai kepalamu. Sarung bantalnya seperti akan robek akibat dicengkeram serta diayunkan kuat-kuat. Bantalnya bahkan sempat melayang dan mengenai pajangan di kamar. Jangan biarkan permainan makin tak terkendali.

Kamu harus mengingatkannya supaya lebih berhati-hati dalam bermain. Beri tahu bahaya dari tindakannya barusan dan cara bermain yang lebih tepat. Dengan pengarahan darimu, anak tidak sekadar bermain melainkan juga belajar. Jika ini terus dilakukan dalam jangka panjang, anak terbiasa mengendalikan diri dan gak sembarangan berbuat.

Kadang ada anggapan yang kurang tepat mengenai menjadi teman bermain yang menyenangkan buat anak. Kamu tidak harus suka sekali berbicara sehingga suasananya ramai. Dirimu yang introver dan pendiam pun masih bisa menjadi teman main yang menyenangkan bagi anak. Segera coba kelima tips di atas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorInaf Mei