ilustrasi dashboard views, share, untuk kredibilitas portofolio (Unsplash.com/Carlos Muza)
Sebagai gambaran, ada beberapa elemen yang bisa kamu tambahkan dalam portofolio freelancer writer:
- Informasi dasar freelancer.
Pada bagian ini, freelancer bisa memasukkan data-data dasar misalnya nama lengkap, bio singkat, kontak yang bisa dihubungi, akun media sosial pribadi (Instagram, Linkedln, Facebook, dll.), email pribadi, maupun informasi relevan yang menunjang secara personal pada portofolio kalian.
Di sini kalian bisa jelaskan tentang pengalaman kerja yang pernah kamu lalui. Misalnya kamu pernah bekerjasama dengan klien A, B, dan seterusnya. Berapa lama kamu bekerjasama dengan mereka. Kamu juga bisa sampaikan tentang garis besar artikel apa saja yang pernah kamu tangani.
Pada bagian ini, kalian bisa menunjukkan hasil kerja tentang artikel-artikel apa saja yang pernah digarap dan dikerjakan oleh pihak freelancer. Kamu bisa jabarkan lebih lanjut soal jenis tulisan yang pernah kamu tangani. Pilih karya yang menurut kamu terbaik (tidak usah banyak-banyak cukup 5-7 karya saja). Agar lebih meyakinkan, kamu bisa juga mencantumkan beberapa indikator untuk memperkuat hasil portofolio kamu. Misalnya jumlah like, share, views maupun comment. Dengan begini, klien akan percaya sama jasamu karena kamu bisa menghasilkan karya-karya yang berkualitas.
Pada bagian ini, kamu bisa menyertakan link atau tautan projects yang telah kamu kerjakan ke dalam platform untuk mempublikasikan hasil karya kamu dalam bentuk portofolio. Berikan deskripsi singkat terkait project tulisan yang kamu kerjakan. Hasil karya yang kamu cantumkan tidak melulu sumbernya dari website, ya. Bisa juga dari blog pribadi, akun media sosial maupun buku yang pernah kamu buat.