7 Cara Memperbaiki Budaya Kantormu walau Kamu Bukan Bos

Salah satu aspek terburuk dari budaya kantor adalah menyebarnya gosip. Bisa dibilang semua tempat kerja memiliki “permasalahan” ini. Kalau kamu bukan bos dan jabatanmu tidak cukup tinggi untuk mengentikan penyebaran gosip di kantor, setidaknya kamu bisa membatasi penyebarannya, dengan tidak ikut menyebarkan juga. Gosip bagaimana pun, apalagi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, akan mengancam hubungan antara karyawan di kantor.

Sebagai seseorang yang telah memiliki cukup pengalaman di kantornya, kamu kemungkinan besar sempat terbesit, “aduh, dapat klien itu lagi” atau, “aduh, harus kerja satu tim dengan dia lagi.” Balikkan perspektifmu menjadi seakan kamu karyawan baru di tempat tersebut, yang tidak tahu menahu akan seperti apa kerja dengan klien A atau satu tim dengan rekan B.

Dengan itu, kamu akan selalu berkinerja sebaik mungkin. Ini akan menjaga semangatmu, apalagi ketika kamu sudah mulai memasuki fase bosan di perusahaan tersebut.

Ingat-ingatlah ketika kamu pertama kali masuk kantor dan kamu mengupayakan agar bisa sampai di meja kerjamu sepagi mungkin. Sebaiknya kamu jaga terus hal tersebut sampai menjadi kebiasaan.

Pulang agak lebih larut dari seharusnya juga bisa mengakrabkanmu dengan teman-teman yang bekerja keras sampai lembur, yang biasanya merupakan orang-orang berpengaruh di kantor. Berdasarkan penelitian, kebiasaan seperti ini akan menular lho.

Kamu pasti pernah mendengar ungkapan “berpakaianlah seperti sosok yang kamu harapkan, agar kamu bisa benar-benar mencapainya”. Ini berlaku di segala hal, termasuk dunia profesionalmu di kantor.

Kalau kamu memang ingin suatu budaya diterapkan di kantor, mulai siapkan dan lakukan apa saja yang dibutuhkan untuk itu. Termasuk salah satunya adalah mulai dari diri sendiri (untuk mencontohkan).

Namun kalau memang tidak ada yang bersedia mengikuti budaya yang kamu ajukan, jangan diambil hati. Ini adalah dunia profesional, bukan duniamu sendiri. Kalau sudah benar-benar tidak suka, cari saja kesempatan lain.

Pertama-tama kamu harus tahu betul kenapa budaya kantor yang ada di saat itu harus berubah. Kenapa perubahan itu sangat diperlukan.

Lakukan brainstorming dan catat semua solusi yang terpikirkan olehmu, jangan maju ke atasan atau bagian HRD hanya dengan daftar masalah. Kamu akan terkesan seperti mengeluh saja.

Pekerjaan manajemen itu tidak mudah. Terkadang perubahan besar tidak bisa terjadi begitu saja dan harus dimulai secara perlahan, apalagi banyak hal yang harus diurus oleh pihak manajemen dengan keterbatasan waktu serta personil.

Jadi ketika kamu sudah mulai merasakan ada usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk menuruti kemauanmu, hargai itu dan jangan “ngomel” di belakang dengan karyawan lain. Kebanyang kan jadinya bila pihak manajemen malah mutung karena kamu rewel padahal sudah berusaha dipenuhi kemauannya?

Kadang orang-orang berpengaruh ini tidak harus yang jabatannya tinggi, tapi bisa jadi orang yang dipercaya oleh rekan kerja lainnya atau disenangi/disegani karena kebijaksanaannya. Sampaikan ide yang kamu pikirkan padanya.

Besar kemungkinan rekan kerja yang bijak tersebut akan mengupayakan semaksimal mungkin agar itu terlaksana, selama tujuan dan caranya bagus. Toh karena ia adalah orang yang bijaksana, ia tidak akan menjudgemu berdasarkan keluhan dan masalah yang kamu angkat.

Bukan tidak mungkin kok kamu menjadi pelopor kebudayaan kantor yang lebih baik, di tempat kerjamu. Siapa pun kamu dan apapun jabatanmu, kamu mungkin menghasilkan perubahan berarti, kalau kamu memang memperjuangkannya. Lakukan saja tips-tips di atas. Selamat berkarya dan see you on top ya!