Pernah gak sih kamu berada di situasi di mana atasan memberikan perintah yang terasa gak masuk akal, bahkan melanggar etika kerja? Misalnya, diminta memanipulasi data laporan, ikut menutupi kesalahan tim, atau melakukan sesuatu yang bertentangan dengan prinsip pribadi maupun aturan perusahaan. Dilema banget, kan? Di satu sisi, kamu ingin terlihat profesional dan tetap menjaga hubungan baik dengan atasan, tapi di sisi lain nuranimu menolak keras untuk mengikuti perintah itu.
Situasi seperti ini memang tricky, tapi bukan berarti kamu harus pasrah atau nurut begitu saja. Menolak perintah yang gak etis bisa dilakukan dengan cara yang sopan, elegan, dan tetap menjaga reputasimu sebagai karyawan yang berintegritas. Kuncinya adalah komunikasi yang bijak, logika yang kuat, dan cara penyampaian yang tepat. Yuk, kita bahas cara-cara cerdas menolak perintah atasan tanpa menimbulkan konflik besar.
