Pasti kita setuju bahwa pemimpin yang baik adalah seseorang dengan kemampuan pengertian dan sikap teladan bagi anak buah, karyawan, maupun rekan tim. Namun terkadang, banyak pemimpin lebih fokus pada hasil pekerjaan alih-alih memanusiakan para anggota. Terlebih, di tempat kerja.
Daripada menjadi pemimpin yang semena-mena, lebih baik mengenal tentang empathic leadership, gaya kepemimpinan yang fokusnya adalah mengenal sudut padang rekan setim atau orang yang dipimpin.
Plusnya, gaya kepemimpinan yang berlandaskan empati justru akan meningkatkan produktivitas, lho. Anak buahmu akan merasa dipahami dan didukung untuk lebih terlibat, kreatif, dan produktif. Kuncinya sederhana sebenarnya, kamu bisa mulai dengan menerapkan lima hal di bawah.