ilustrasi pusat perbelanjaan (Pexels.com/Tuur Tisseghem)
Semakin banyak orang luar negeri yang masuk ke Indonesia dengan membawa berbagai tradisi dan kebiasaan yang membuat sebagaian kalangan anak muda menirunya. Padahal tidak semua budaya yang dibawa oleh pengaruh weternisasi bisa dikombinasikan dengan budaya yang ada di Indonesia. Misalnya cara berpakaian dan gaya hidup. Lemahnya kesadaran tersebut yang membuat generasi milenial sedikit tidak terkontrol dalam hal pengelolaan keuangan.
Kemudahan teknologi telah membuat gaya hidup milenial menjadi lebih konsumtif. Selalu menginginkan hal baru tanpa memahami bagaimana pengaruh jangka panjangnya. Misalnya untuk membeli tiket pesawat ataupun untuk belanja, lebih mudah hanya tinggal memesan di rumah saja secara online.
Semakin mudah proses belanja dimana saja, membuat mereka cenderung menghabiskan uang hanya untuk kesenangan sementara ataupun berfoya-foya. Bisa juga dari melihat orang lain memakai barang yang mahal, membuat seseorang menjadi iri sehingga mengikuti tren dan berimbas pada manajemen pengeluaran yang tidak beraturan. Bahkan, kebanyakan dari mereka tidak meminimalisir antara biaya pengeluaran dan tingkat penghasilan, sehingga membuat kehidupan mereka tidak stabil.