Pernah merasa bersalah hanya karena istirahat sejenak di tengah tumpukan pekerjaan? Atau kamu sering merasa gak cukup produktif meski sudah bekerja keras sepanjang hari? Kalau iya, bisa jadi kamu sedang terjebak dalam pusaran hustle culture yang toxic.
Fenomena ini semakin marak di era digital, di mana media sosial penuh dengan motivasi seperti "No days off!" atau "Sleep is for the weak." Ditambah lagi, timeline sering kali memamerkan pencapaian orang lain, bikin kita merasa tertinggal. Bukannya termotivasi, yang ada malah tertekan. Nah, ini dia lima dampak hustle culture yang bisa memicu quarter life crisis pada generasi muda.