ilustrasi SEO (unsplash.com/NisonCo PR and SEO)
Sebelum membahas skill dan kualifikasi, penting bagi kamu untuk memahami apa saja yang akan menjadi tanggung jawab utama sebagai content localization specialist. Sebagai jembatan antara konten global dan pasar lokal, peran ini sangat strategis dan multidimensional.
Kamu akan mengonversi konten dari bahasa sumber ke bahasa target, tapi bukan hanya terjemahan literal, saja. Tugas kamu juga harus mempertimbangkan konteks budaya agar pesan tetap relevan dan menarik.
Selain itu, kamu juga bertugas untuk menyesuaikan gaya tulisan, idiom, dan tone agar sesuai dengan audiens lokal. Dalam beberapa kasus, kamu akan melakukan transkreasi, yaitu menulis ulang konten agar lebih pas secara budaya dan persuasif, lho.
Kamu mengelola proyek lokalisation, seperti menentukan timeline, mengkoordinasikan dengan penerjemah, editor, dan tim terkait (marketing, produk, SEO) agar alur kerja lancar. Menjaga kualitas melalui quality assurance (QA) juga jadi hal yang penting. Itulah mengapa kamu perlu melakukan review konten lokal yang sudah diterjemahkan sebelum dipublikasikan.
Di samping itu, kamu perlu menjaga konsistensi glosarium, istilah brand, style guide lokal, dan translation memory, supaya hasil lokalisation tetap seragam dari waktu ke waktu. Karena hal inilah, brand internasional bisa diterima masyarakat di suatu negara dengan mudah.
Penting bagi kamu untuk melakukan riset kata kunci lokal agar konten yang kamu tetap SEO-friendly sesuai tren di pasar target. Jadi, content localization specialist harus “do region-specific keyword research” agar konten tutorial yang diterjemahkan tetap optimal.
Setelah konten dipublikasikan, kamu melakukan QA pasca-publikasi dan memperbarui konten jika diperlukan agar sesuai dengan praktik SEO lokal. Kamu juga bisa memantau performa konten lokal melalui metrik seperti page views, bounce rate, dan engagement bisa jadi bahan masukan untuk pengoptimalan berikutnya.
Kamu perlu berkoordinasi dengan tim marketing, produk, dan SEO di level global maupun lokal untuk merancang strategi konten yang relevan dan efektif. Sebagai contoh, content localization specialist bekerja sama dengan marketing, D2C, dan tim produk untuk memastikan konten kampanye dan fitur produk diterjemahkan secara akurat.
Seorang content loxalization specialist juga mungkin perlu bekerja dengan agensi eksternal atau vendor penerjemah, memberikan arahan dan masukan agar kualitas lokal konten tetap tinggi. Kalau memang diperlukan, tak jarang diminta mendukung produksi materi konten lokal melalui voice-over video kampanye atau deskripsi produk agar sesuai dengan pasar. Kerjasama inilah yang membuat tujuan perusahaan dapat dengan mudah tercapai.