Ilustrasi thoughtful leader (pexels.com/Rebrand Cities)
Kepemimpinan pada akhirnya bukan hanya tentang mencapai tujuan atau memenuhi target. Seorang pemimpin yang baik dimaknai dengan seseorang yang mampu menginspirasi, memotivasi, membimbing, mendukung, dan berempati. Mereka mampu terhubung dengan orang lain pada tingkat yang lebih dalam. Hal ini memerlukan kecerdasan emosional.
"Kecerdasan emosional adalah kualitas penting dalam pemimpin karena kita semua adalah manusia dan emosi adalah bagian besar dari menjadi manusia. Memimpin tanpa toleransi terhadap emosi manusia akan menghasilkan kepemimpinan yang buruk," kata Jerry Colona, Leadership Coach, melansirVery Well Mind.
Thoughtful leader merupakan pemimpin yang pandai mengelola kecerdasan emosinya, lalu mereka implementasikan ke dalam praktik kepemimpinan (thoughtful leadership). Karakter kepemimpinan ini mendorong kontribusi kinerja karyawan, membangun koneksi yang kuat, serta meningkatkan kepercayaan, yang pada akhirnya mencapai kesuksesan.
Menurut Buku “Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ” ditulis oleh Daniel Goleman, seorang Psikolog dan Penulis Buku, EQ (kecerdasan emosional) berperan penting dalam lingkup kepemimpinan di bandingkan dengan IQ (kecerdasan intelektual).
"Orang yang memiliki keterampilan emosional yang baik lebih mungkin merasa puas dan efektif dalam hidup, menguasai kebiasaan berpikir yang mendukung produktivitas. Sementara orang yang tidak mampu mengendalikan emosinya akan kesulitan fokus dan berpikir jernih," ungkap Daniel Goleman dalam bukunya tersebut, melansir Simply Psychology.
Nah, sekarang sudah tahu 'kan apa itu thoughtful leader? Kepemimpinan penuh empati dan menguasai komponen kecerdasan emosional, akan selalu dihargai dan dihormati oleh lingkungan kerja. Apakah kamu salah satunya yang memiliki karakter ini?