Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi percakapan (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi percakapan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Intinya sih...

  • Kenapa mesti komunikasi? Atasan perlu tahu jadwal kuliah, masa sibuk, dan target pendidikanmu untuk menata ekspektasi dan tugas dengan lebih realistis.

  • Hal yang penting disampaikan ke atasan: jadwal kuliah, masa sibuk, target pendidikan, dan kemungkinan perubahan jadwal kuliah.

  • Cara ngobrol dengan atasan tanpa tegang: pilih waktu yang tepat, bicara sopan, tunjukkan sikap bertanggung jawab, dan tawarkan solusi terlebih dulu.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ibarat punya dua kehidupan yang sama-sama jadi prioritas, membangun karier impian sambil menjalani perkuliahan. Satu sisi, kamu harus tetap profesional, menjalankan tugas kerja plus menjaga performa biar karier gak mandek. Di sisi lain, kamu juga ingin nambah ilmu, memperluas wawasan, mengasah keterampilan dan meraih impian lewat jalur pendidikan.

Banyak yang memilih jalan begini karena sekaligus investasi masa depan. Tapi, realistis juga bahwa perlu strategi yang pas biar gak stres karena bentrokan jadwal, tumpukan tugas, energi terkuras, dan sebagainya.

Menjalani dua kehidupan ini dengan baik, sangat perlu adanya komunikasi terbuka dengan atasan. Hal ini bakal bikin perjalananmu makin ringan, atasan mampu bijak dan memahami kondisi, kamu bisa mengatur ritme kerja dan fokus menuju tujuan pendidikannya.

1. Kenapa mesti komunikasi?

ilustrasi berbicara dengan jujur dan jelas (pexels.com/MART PRODUCTION)

Gak sebatas formalitas, ini bisa jadi dukungan buat kamu yang lagi pusing menata segala aktivitas. Atasan perlu tahu ritme harianmu, kapan kamu fokus pendidikan, kapan mesti izin sebentar karena ada kelas, sampai kapan momennya kamu ada deadline tugas kampus. Informasi ini bisa jadi bahan untuk mereka menata ekspektasi tentang performamu di tempat kerja sekaligus mengatur tugas-tugas secara lebih realistis dengan kondisimu.

Keterbukaan ini akan membantumu tetap mampu bekerja dengan baik meski di sela jadwal kuliah yang lagi padat. Ketimbang sering izin kuliah karena ada pekerjaan mendadak, mending sejak awal atasan sudah tahu siklus kegiatanmu. Kegiatan dua kehidupan ini akan tetap nyaman dijalani.

Kejelasan komunikasi juga gak akan menjadi miskomunikasi sehingga pikiran bisa tenang. Gak lagi khawatir disalahpahami.

Bersikap terbuka juga bagian dari bentuk penghargaan terhadap atasan. Menunjukkan bahwa kamu bertanggung jawab dan tetap semangat untuk memberi yang terbaik. Dampaknya? Relasi di tempat kerja terjaga, saling percaya, dan keseharianmu menyenangkan.

2. Hal yang penting disampaikan ke atasan

ilustrasi masa kuliah (pexels.com/fauxels)

Kalau sudah berkomitmen menjalani dua kegiatan ini, ada beberapa hal yang sebaiknya diutarakan ke atasan demi kelancarannya. Pertama, beri tahu jadwal kuliahmu apalagi yang bisa memengaruhi jam kerja. Ini agar atasan juga bisa menyesuaikan pembagian tugas dan gak bingung kalau pas kamu izin sebentar sebab ada perkuliahan.

Berikutnya, infokan tentang masa-masa super sibukmu di kampus seperti ketika UTS dan UAS. Periode ini biasanya memang bikin otak panas, maka biar prioritas dari dua kehidupan ini gak terganggu, jangan lupa sampaikan hal tersebut.

Ketiga, sampaikan juga tentang target dari pendidikan yang sedang dijalani. Bukan bermaksud pamer tapi biar atasan memahami ke mana arahmu, barangkali ada pertimbangan ketika ternyata sejalan, maka bisa saling berkembang untuk jangka panjang. Kuliahmu bisa dipandang sebagai bagian dari pengembangan diri sekaligus kemajuan perusahaan ke depannya.

Tak lupa, sampaikan juga tentang beragam kemungkinan perubahan jadwal kuliah yang bisa memengaruhi jam kerja. Ini penting dibahas di awal ketimbang nanti mendadak bertukar jadwal hingga kesulitan mencari pengganti sementaramu.

Semakin baik ketika sejak awal sudah jelas komunikasinya, sehingga perjalanannya gak berat.

3. Cara ngobrol dengan atasan tanpa tegang

ilustrasi berbicara untuk menemukan solusi (pexels.com/August de Richelieu)

Ngobrol tentang kuliah ke atasan kerap bikin deg-degan, takut ditolak dan mesti mengundurkan diri dari pekerjaan, atau lainnya. Namun, coba berusaha dulu dengan cara yang menyenangkan.

Pilih waktu yang tepat, jangan nekat ngomong hal ini saat semuanya lagi repot. Tunggu momennya tenang biar obrolan lebih enak dan atasan bisa fokus mendengarkan sambil mengambil sudut pandang yang terbaik untuk bersama.

Bicara dengan sopan dan tata bahasa yang akan disampaikan. Sampaikan kamu ingin meningkatkan kualitas diri melalui kuliah ini agar makin berkompeten dalam karier yang dijalani, sehingga bisa memberi kontribusi baik untuk perusahaan juga. Awalan yang menyenangkan, atasan akan mudah menerima maksud tujuanmu.

Sampaikan hal-hal pentingnya, gak usah muter-muter. Tunjukkan sikap bertanggung jawabmu bahwa mampu menjalani dua kehidupan ini dengan seimbang.

Berikutnya, tawarkan solusi misalnya siap lembur pada hari tertentu untuk menutupi kekurangan jam kerja karena ada perkuliahan tambahan atau penyebab lainnya. Dengan tawaran solusi darimu terlebih dulu, atasan bisa menilai keseriusan dan semangatmu.

Banyak atasan justru senang ketika tahu karyawannya mau maju berkembang. Tak usah ragu memulai komunikasi ini supaya kamu juga terbantu. Ada fleksibilitas waktu, ada pengertian saat masa sibuk ujian semester, hingga motivasi.

Sesibuk apa pun, satu hal penting yang gak boleh di-skip adalah komunikasi. Komunikasi jelas, dua prioritas ini gak bikin kamu stres. Dua tanggung jawab bisa dijalani tanpa banyak keluhan. Semangat dan selalu sehat buat kamu yang lagi mengejar dua tujuan besar sekaligus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team