Ilustrasi bekerja (unsplash.com/Photo by Look Studio)
Ada beberapa kemampuan yang selalu dibutuhkan kapan pun dan di mana pun. Contohnya, perusahaan tetap memerlukan pemimpin yang mampu memberi semangat kepada tim dan memastikan pekerjaan berjalan sampai selesai. Namun, seiring perubahan cara kerja, jenis keterampilan yang dihargai oleh perusahaan juga ikut berubah.
Mengutip laman City University of Seattle, menurut Brianna Anderson penulis berpengalaman dengan gelar Ph.D., jika kamu membuka LinkedIn, pasti sudah menyadari bahwa AI menjadi topik yang paling sering dibicarakan. Pada tahun 2025, sekitar 40 persen pekerja sudah menggunakan teknologi ini setidaknya beberapa kali dalam setahun, meningkat jauh dibanding dua tahun sebelumnya.
Hal ini wajar karena AI kini sangat membantu, mulai dari mengatur jadwal, mengecek laporan, hingga membantu menilai kinerja. Selain itu, banyak perusahaan mulai menggunakan otomatisasi untuk mempermudah pekerjaan.
Diperkirakan pada tahun 2030, teknologi berbasis AI bisa menghemat hingga tiga jam kerja setiap hari. Misalnya, pekerja di bidang penjualan bisa memakai sistem otomatis untuk mengirim email penawaran dan mengatur jadwal presentasi produk.
Di sisi lain, kerja jarak jauh juga masih akan terus berlangsung meski banyak perusahaan meminta karyawan kembali ke kantor. Pada tahun 2025, lebih dari sepertiga karyawan bekerja secara hibrida/kerja fleksibel (28 persen) atau sepenuhnya dari jarak jauh (9 persen). Dalam kondisi ini, kemampuan seperti bekerja sama dengan baik dan mengatur waktu, menjadi semakin penting agar pekerjaan tetap berjalan lancar.