Dalam dunia kerja yang serba cepat dan penuh tekanan, karyawan sering kali tanpa sadar mengadopsi kebiasaan yang justru menjauhkan mereka dari sifat empati. Padahal, empati menjadi salah satu kemampuan penting untuk membangun kerja sama tim yang harmonis, menjaga hubungan antar kolega, dan menciptakan suasana kerja yang sehat. Sayangnya, tekanan target, beban tugas, hingga persaingan antar rekan kerja membuat banyak orang mulai kehilangan sentuhan kemanusiaan di tempat kerja.
Kehilangan empati bukan hanya berdampak pada hubungan antarindividu, tetapi juga dapat menurunkan produktivitas dan memicu konflik internal yang merugikan perusahaan. Saat kebiasaan tertentu terus dilakukan tanpa disadari, perlahan rasa kepedulian terhadap orang lain menghilang. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, bahkan pada karyawan yang sebelumnya dikenal hangat dan mudah memahami orang lain.