5 Kebiasaan yang Membuatmu Terlihat Lemah di Tempat Kerja, Hindari!

Di lingkungan kerja, reputasi profesional bukan hanya soal skill dan kemampuanmu dalam teori, melainkan juga cara kamu berperilaku sehari-hari yang juga sangat berpengaruh. Tanpa disadari, kebiasaan-kebiasaan buruk kecil bisa mengikis kesan positif yang sudah dibangun, lho.
Terkadang, kebiasaan remeh ini sering kita abaikan karena terlihat bukan sesuatu yang penting. Padahal, ini bisa mempengaruhi pandangan orang lain dan keberlangsungan kariermu. Nah, berikut ini lima kebiasaan yang membuatmu terlihat lemah di tempat kerja. Keep scrolling!
1. Menunda-nunda pekerjaan
Menunda pekerjaan memang terasa nikmat sesaat, tapi secara perlahan kerjamu bisa menumpuk dan menciptakan tekanan ekstra saat mendekati deadline. Kebiasaan seperti ini dapat merusak produktivitas, mengurangi kualitas hasil, bahkan bisa menurunkan rasa percaya orang lain terhadap kinerjamu.
Di tempat kerja, menunda-nunda pekerjaan tidak hanya berdampak padamu secara individu, tetapi juga dapat menghambat alur kerja tim. Mulailah dengan memecah tugas besar menjadi bagian-bagian kecil, lalu tetapkan tenggat dan patuhi daftar prioritas. Dengan begini, kamu tidak akan terlihat lemah di tempat kerja.
2. Kurangnya komunikasi
Komunikasi yang tidak jelas atau jarang berkomunikasi membuat rekan dan atasan merasa tidak mendapat informasi yang mereka butuhkan. Hal ini bisa menciptakan kesalahpahaman, salah langkah, dan membuatmu tidak dipercayai lagi.
Selain itu, kebiasaan mengeluh tanpa memberi solusi hanya menjadikanmu sebagai pembawa masalah dan energi negatif, bukan sebagai pemecah masalah. Untuk tampil lebih kuat, ubah cara bicaramu jadi lebih solutif, sampaikan kendala, lalu tawarkan jalan keluar, atau ajukan pertanyaan yang membangun pekerjaanmu.
3. Tidak tepat waktu
Datang terlambat atau sering tidak hadir menunjukkan kurangnya respek terhadap waktu orang lain serta tidak dapat diandalkan. Kebiasaan ini akan menciptakan kesan bahwa kamu kurang disiplin dan bisa merusak reputasimu sebagai anggota tim yang solid. Jadi, selalu pastikan untuk tiba tepat waktu dan hargai waktu orang lain.
Ruang kerja atau file yang berantakan juga menandakan kurangnya keteraturan, sehingga membuatmu terlihat canggung saat mencari dokumen atau bahan presentasi. Buatlah jadwal yang realistis, gunakan sistem manajemen waktu, dan rapikan area kerja agar image profesionalmu tetap terjaga.
4. Sering teralihkan dan melakukan multitasking
Beralih antar tugas seperti membuka pesan, notifikasi, atau media sosial bakalan mengganggu fokus dan menurunkan efisiensi kerja secara drastis. Karena melakukan banyak hal dalam satu waktu atau multitasking akan sangat menghambat pekerjaanmu dan membuatnmu terdistraksi.
Ketika kamu tampak mudah terganggu oleh hal di luar pekerjaan, maka akan memberi kesan kamu tidak serius atau tidak sepenuhnya percaya diri dalam menjalankan tugas. Solusinya, kamu bisa mematikan notifikasi, alokasikan waktu khusus untuk pekerjaan, dan satu tugas diselesaikan sebelum berpindah ke tugas berikutnya.
5. Tidak mau menerima atau memberikan feedback
Menghindar dari kritik serta menganggap tidak perlu feedback atau umpan balik, akan menutup pintu perbaikan diri dan meningkatkan risiko stagnan karier. Sikap ini menunjukkan ketidaksiapan untuk berkembang dan bisa membuat orang lain segan bekerja sama.
Sebaliknya, mereka yang menerima kritik secara terbuka dan menggunakan masukan sebagai bahan perbaikan cenderung lebih cepat tumbuh dan dihormati. Praktikkan menanyakan pendapat setelah menyelesaikan tugas, dan jaga agar umpan balik itu tidak menjadi ajang debat, melainkan input untuk tumbuh.
Kelima kebiasaan di atas, meski terlihat sepele dapat melunturkan profesionalisme dan membuatmu terlihat lemah di tempat kerja. Kalau kamu punya lima kebiasaan di atas, ambil langkah kecil untuk berubah. Dengan disiplin dan komitmen, kamu bukan hanya terlihat lebih kuat, namun juga menjadi pribadi yang lebih kompeten dan dihargai di lingkungan kerja.