ilustrasi tenaga medis (pexels.com/RDNE Stock project)
Coba bayangin demo besar-besaran tanpa tenaga medis dan wartawan. Kalau ada yang pingsan atau luka, gak ada yang menolong. Kalau ada kekerasan, gak ada yang meliput. Publik jadi buta dan korban jadi makin banyak. Situasi itu bukan cuma bahaya buat yang terlibat langsung, tapi juga buat citra negara di mata dunia.
Tanpa dokumentasi dan pertolongan medis, demo bisa berubah dari aksi damai jadi tragedi. Wartawan dan tenaga medis itu fungsinya sama seperti mata dan tangan masyarakat yaitu satu sisi untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi, satu lagi buat membantu yang kesusahan. Melecehkan mereka sama aja seperti menyuruh kita semua tutup mata dan diam saat ada orang kesakitan.
Tenaga medis dan wartawan itu bukan figuran dalam setiap aksi demonstrasi. Mereka bagian penting yang harus dijaga, bukan disudutkan. Intimidasi ke mereka bukan cuma menyakiti individu, tapi juga sistem yang lebih besar yakni demokrasi dan kemanusiaan. Jadi mulai sekarang, yuk ubah cara pandang. Hargai mereka, biarkan mereka kerja dengan tenang. Karena tanpa mereka, kita semua bisa jadi korban kebisingan tanpa arah dan tragedi tanpa cerita.
Referensi:
“Safety Tips for Journalists Covering Protests.” Reporters Without Borders. Diakses pada April 2025.
“Threats, Intimidation Against Doctors and Health Workers Must End.” American Medical Association. Diakses pada April 2025.
“Violence Against Journalists Can’t Be Normalised.” Mail & Guardian. Diakses pada April 2025.