Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pygmalion effect (pexels.com/fauxels)

Pernahkah harapan orang lain memengaruhi performa kerjamu? Misalnya ketika kamu merasa termotivasi setelah mendapatkan apresiasi dari atasan atau ketika orang lain meremehkan hasil pekerjaanmu dan kamu merasa tertekan. Jika pernah, apa yang kamu alami tersebut dinamakan dengan pygmalion effect.

Pada mulanya, observasi mengenai pygmalion effect hanya dilakukan di ruang kelas saja. Namun, penerapannya meluas ke berbagai bidang seiring dengan berjalannya waktu. Pengaruhnya terhadap kinerja seseorang menjadikan pygmalion effect perlu untuk dipahami.

1. Apa itu pygmalion effect?

ilustrasi pygmalion effect (pexels.com/cottonbro)

Pygmalion effect merupakan istilah psikologis yang menggambarkan pengaruh ekspektasi positif dan negatif terhadap kinerja individu maupun kelompok. Ekspektasi yang tinggi akan berpengaruh pada naiknya kinerja seseorang, sebaliknya, ekspektasi yang rendah akan berpengaruh pada menurunnya kinerja seseorang. Fenomena ini merupakan bentuk dari self-fulfilling prophecy.

Self-fulfilling prophecy adalah keadaan ketika harapan seseorang memotivasi mereka untuk berusaha keras dalam mencapainya. Harapan yang dimaksud dalam pygmalion effect berasal dari orang-orang yang memiliki pengaruh besar, seperti guru, mentor, atau atasan. Harapan tinggi seringkali diperlihatkan dengan cara memberikan dukungan lebih atau motivasi yang pada akhirnya akan meningkatkan performa kerja individu atau kelompok.

2. Cara kerja pygmalion effect

Editorial Team

Tonton lebih seru di