Mencapai kesuksesan memang gak mudah. Kamu harus kerja keras untuk bisa mewujudkannya. Sayangnya, kerja keras itu malah menjurus ke sikap gila kerja atau workaholic. Kamu lebih mengedepankan pekerjaan daripada hal lain dalam hidupmu, padahal hal lain itu juga gak kalah penting, lho!
Sebelum porsi gila kerja semakin akut, jangan indahkan lima nasihat berikut ini agar kamu bisa mendapatkan life balance secepatnya.
Awalnya, kamu mungkin semangat untuk bekerja lagi dan lagi. Kamu haus akan prestasi dan ingin mendapatkan yang lebih besar dari ini. Namun, ketahuilah kalau kamu bukan robot. Cepat atau lambat, tubuhmu akan capek juga.
Ketika porsi capek sudah mencapai klimaks, tapi kamu tetap memaksa diri untuk bekerja, bisa-bisa penyakitlah yang akan bersarang di tubuh. Prestasi yang selama ini kamu raih bakal sia-sia karena kamu gak bisa pertahankan akibat jatuh sakit.
Kamu mungkin pernah berasumsi kalau bersantai dalam bekerja dapat membuat performa turun drastis. Jawabannya, gak. Selagi santai, yang kamu lakukan gak menjurus ke sikap malas-malasan kok. Makanya, rileks.
Kamu gak perlu terlalu panik sama performa kerja. Toh, performa yang turun masih bisa ditingkatkan lagi di lain waktu. Coba bayangkan kalah tubuhmu sudah terlanjur dihinggapi penyakit, apa bisa memutar waktu lagi? Tidak! Makanya, jangan terlalu gila kerja biar kesehatan tubuh tetap terjaga.
Tepat sekali! Seperti yang kamu tahu kalau biaya rumah sakit itu sangat mahal, apalagi kalau kamu ingin dirawat di tempat yang punya fasilitas memadai. Satu harinya saja bisa jutaan. Kalau sampai seminggu, bisa dua digit, kan? Semangat kerjamu yang gila-gilaan selama ini gak akan ada artinya karena apa yang kamu cari perlahan-lahan mulai habis.
Uang memang penting, tapi kesehatan jauh lebih penting. Ketika tubuh sehat, kesempatanmu untuk mencari dan mengumpulkan pundi-pundi uang lebih banyak. Kalaupun habis, setidaknya untuk hal-hal bermanfaat, bukan untuk berobat ke rumah sakit.
Siapa pun mereka, entah itu orangtua, pasangan, atau anak-anak, pikirkanlah mereka sebelum semangat kerja semakin menggila. Sesukses apa pun kamu, sebanyak apa pun uangmu, semua akan sia-sia kalau keluargamu saja hancur berantakan.
Sesekali, coba posisikan dirimu menjadi mereka, menjadi orang yang tiap hari menunggu di rumah. Pasti itu gak enak. Apalagi kalau raut wajah orang yang ditunggu-tunggu keriput, bawaannya pasti sakit hati.
Ketika kamu melakukan hal yang sama secara terus-menerus, kamu cenderung lebih cepat bosan untuk mengerjakannya di kemudian hari. Parahnya lagi, kamu bisa jadi benci dan gak mau melakukan pekerjaan yang sama lagi. Padahal, di sini kamu sedang jaya-jayanya, tapi sudah malas bekerja. Sia-sia semua kegilaan kerjamu selama ini, kan?
Maka dari itu, luangkan waktu untuk rehat. Manfaatkan akhir pekan, hari libur besar, atau cuti tahunan untuk refresh diri dan pikiran. Alhasil, kebahagiaan hidupmu menjadi lengkap dan gak berat sebelah.
So, para workaholic, ingatlah kalau dirimu, waktumu, dan orang-orang di sekitarmu juga tak kalah berharga dibandingkan karier. Ingat nasihat di atas agar hidupmu jauh lebih bahagia nantinya.