Beberapa orang beranggapan kalau zona nyaman itu musuh perkembangan. Harus keluar, harus cari tantangan, harus berani ambil risiko. Padahal, gak sesederhana itu. Zona nyaman bisa jadi tempat yang menenangkan, memberi ruang untuk pulih, dan membantu kita berpikir jernih. Tapi, kalau terlalu lama diam di dalamnya, kita bisa kehilangan rasa ingin tahu dan keberanian. Ibarat rumah: bisa jadi tempat perlindungan, bisa juga jadi ruangan yang bikin sesak.
Persoalannya, kapan harus bertahan, dan kapan harus pergi? Jawaban setiap orang bisa beda. Yang jelas, keputusan itu gak bisa diambil hanya karena ikut tren “growth mindset”. Ada baiknya menimbang dengan jujur: apa sebenarnya yang kamu dapat, dan apa yang hilang, kalau tetap di sini atau melangkah pergi. Berikut lima pertimbangan yang bisa kamu jadiin panduan.