Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi portofolio fotografi. (Dok. Unsplash/anete_lusina)
Ilustrasi portofolio fotografi. (Dok. Unsplash/anete_lusina)

Intinya sih...

  • Portofolio sebagai bukti konkret prestasi

  • Alat perkembangan karier yang penting

  • Membangun personal branding dan mempermudah bekerja freelance

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat melamar pekerjaan atau magang, posisi tertentu bukan hanya meminta CV, tetapi juga portofolio. Biasanya, portofolio dipakai untuk posisi kreatif seperti desain grafis, fotografi, videografi, atau penulis konten.

Meski posisi-posisi lain belum mewajibkan adanya portofolio, bukan berarti kamu tidak perlu punya portofolio. Portofolio tetap penting agar kamu makin stand out di dunia kerja. Ini dia alasannya!

1. Bukti konkret prestasi

Ilustrasi portofolio marketing. (Dok. Unsplash/Hillary Black)

Riwayat kerja kamu tertera di CV, tetapi format CV yang ringkas tidak cukup untuk memuat semua pencapaianmu. Lagipula, riwayat kerja dan pencapain di CV yang cuma berupa kata-kata semata belum tentu membuktikan prestasi dan keterampilan kandidat yang sebenarnya.

Jadi, fungsi portofolio yang pertama dan paling utama adalah jadi bukti nyata pekerjaan-pekerjaan yang kamu lakukan. Mulai dari proyek dan karya yang sudah kamu buat, tantangannya, sampai hasil yang dicapai bisa dijelaskan degan terperinci di portofolio.

2. Alat perkembangan karier

Ilustrasi proyek. (Dok. Freepik/rawpixel.com)

Bagi pekerja, portofolio ibarat “album foto” yang memperlihatkan karya dan proyek yang telah dikerjakan. Dari sana, orang bisa melihat perkembangan kemampuan kita dari waktu ke waktu.

Dari sana, kamu bisa mengidentifikasi pola-pola yang muncul dalam pekerjaanmu. Misalnya, proyek yang paling menonjol di portofoliomu menunjukkan kekuatanmu. Dengan mencari kekurangan di portofolio, kamu juga bisa mengetahui aspek profesional yang bisa dikembangkan dari dirimu. Namun, pastikan kamu memilih proyek-proyek yang tepat untuk dimasukkan ke portofolio, ya. Kalau kamu memasukkan terlalu banyak proyek lama, portofoliomu hanya akan terlihat berantakan. Seimbangkan proyek lama dan proyek baru untuk menonjolkan perkembanganmu.

3. Membangun personal branding

Ilustrasi portofolio fotografi. (Dok. Freepik/DC Studio)

Personal branding tidak hanya terlihat melalui networking di media sosial, tetapi juga melalui portofolio, lho. Portofolio tidak hanya menunjukkan apa saja yang kamu bisa, tetapi bagaimana kamu menghadapi masalah dan tantangan. Portofolio juga menunjukkan kualitas pekerjaan yang sudah dieksekusi, sekaligus apa yang membuat kamu berbeda dari profesional lain di bidangmu.

Bagi pekerja di posisi kreatif seperti desain grafis, UI/UX, atau fotografi, portofolio adalah alat personal branding yang sangat kuat. Soalnya, cara kamu menyusun dan mendesain portofolio menunjukkan kepekaan kamu terhadap estetika visual dan keterampilan mengikuti tren.

4. Mempermudah bekerja freelance

Ilustrasi freelancer bekerja dari rumah. (Dok. Unsplash/Surface)

Kalau kamu ingin bekerja freelance di bidang apapun, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mempunyai portofolio. Ini karena klien lebih percaya seorang pekerja freelance jika dia sudah mempunyai bukti-bukti pekerjaan yang bisa dilihat. Bukan hanya itu, portofolio juga membantu klien mengetahui apakah kamu adalah freelancer yang sesuai untuk proyek yang ia tawarkan.

Meski didominasi oleh pekerjaan kreatif, banyak posisi yang sebenarnya bisa dikerjakan secara freelance, lho. Mulai dari pemrograman, pemasaran, sampai konsultasi! Jadi, apapun bidangmu, kalau kamu mau mulai bekerja freelance, pastikan punya portofolio, ya.

5. Membuka peluang networking

Ilustrasi menjelaskan portofolio. (Dok. Freepik/DC Studio)

Portofolio yang baik bisa jadi pembuka pembicaraan di acara networking, baik online maupun offline. Portofolio berperan sebagai referensi penting yang membuat sesi networking lebih memorable.

Selain itu, kalau kamu menunjukkan portofolio kepada klien atau rekruter potensial, kamu akan lebih kredibel di mata mereka. Portofolio membangun rasa percaya antara kamu dan rekruter potensial.

Jadi, meski kamu bukan pekerja di posisi kreatif, jangan meremehkan kekuatan portofolio, ya. Kamu tetap perlu punya portofolio untuk 5 alasan di atas. Pastikan portofolio impresif untuk menggaet klien dan rekruter, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team