Jakarta IDN Times - Siapa yang tak mengenal sosok Raditya Dika? Ia produktif menulis buku, menjadi produser film, plus tetap melakoni profesi yang disukainya sebagai komika. Kini, bapak dua anak ini pun merambah peran sebagai Youtuber dengan podcast-nya pula. Radit tak menyangka keputusan untuk menerbitkan buku pertamanya, Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh pada tahun 2005, mengantarkannya berada di titik ini.
Tampil dengan gaya penuh canda dan celoteh yang mengundang gelak tawa, Radit membagikan lika-liku perjalanan kariernya dua dekade lalu. Pionir stand up comedy di Indonesia ini bercerita, di awal karier, novel Kambing Jantan yang berisi cerita kehidupan sehari-hari justru ditempatkan di rak pertanian dan peternakan. Makin miris, buku yang ditulis dengan konsep jenaka tersebut, malah dipajang di section kejahatan dan kriminal di toko buku lain.
"Di awal karier, kebimbangan-kebimbangan itu pasti muncul," cerita Radit dalam konferensi pers Grab Generasi Campus 2025 pada Selasa (5/8/2025) di Tulum Jakarta. Tak hanya diliputi keraguan, Radit yang kala itu masih belum dikenal banyak orang, bahkan merasa ragu sebab karyanya tak dipahami oleh pembaca.
Akan tetapi, keputusan untuk tidak menyerah dan tetap berkarya, mengantarkan Kambing Jantan untuk dicetak ulang lebih dari 20 kali. Bahkan, 4 tahun setelah pertama kali rilis, novel tersebut diangkat ke layar lebar dengan judul serupa. Laki-laki kelahiran tahun 1984 ini, lantas berbagi perspektif terkait passion dan karier untuk generasi muda.