SEOCon 2023: AI Makin Pintar Bikin Kita Waspada Atau Terlena?

Lagi berkembang pesat, dunia digital marketing yang sekarang banyak diminati ini menarik perhatian anak muda, khususnya Gen Z dalam menentukan bidang keahlian yang merujuk pada karier atau profesi tertentu.
High demand low supply juga membuat para profesional, wirausaha, dan marketer berlomba menambah ilmu dibidang ini demi memaksimalkan upaya pemasaran bisnis mereka dan mengurangi risiko kerugian dari analisis pasar.
Di SEOCon 2023, konferensi SEO terbesar di Indonesia yang mengusung tema Performance-Oriented Marketing atau strategi pemasaran yang berorientasi pada hasil akhir, Rabu (24/05/2023) di The Kasablanka Hall, Jakarta, ada berbagai kelas digital marketing yang diisi oleh experts di bidangnya masing-masing. Salah satunya adalah Prompt Engineering for Performance yang diisi oleh Indhran Indhraseghar.
1. Kenalan lebih dekat dengan kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI)
Salah satu sesi paling menarik dan diminati di SEOCon 2023 hari pertama (24/05/2023) adalah Prompt Engineering for Performance dari Indhran Indhraseghar (PromptBarn).
Di sini, ia menyederhanakan pengertian AI yaitu mesin yang memiliki kemampuan untuk bergerak, melihat, mendengar, menyentuh, merasakan bahkan melakukan pekerjaan manusia. Dari makna tersebut, bukan tidak mungkin bahwa nantinya pekerjaan manusia sendiri bakal tergantikan oleh mesin.
2. Mesin yang makin pintar haruskah membuat kita takut?
Indhran menambahkan, adanya AI seperti ChatGPT dengan kecepatan dan kemampuannya berkomunikasi dan menjawab pertanyaan pengguna memang 'menakutkan'. Namun, mesin tersebut juga bisa berdampak bagus jika kita tahu bagaimana cara 'berkomunikasi' dengannya.
"Semakin unik kalimat yang kamu gunakan untuk berkomunikasi dengannya, semakin spesifik jawaban yang akan kamu dapatkan," katanya. Pemilihan diksi yang kamu pakai saat berbicara dengan ChatGPT juga sangat berpengaruh pada jawaban yang akan ia berikan nantinya, karena satu kata dengan makna yang sama namun diksi yang berbeda bisa menghasilkan jawaban yang berbeda.
Untuk itu, ia menambahkan ketika berbicara dengan ChatGPT, pastikan kamu berbicara untuk manusia, bukan untuk mesin atau robot, dan gunakan pilihan kata yang unik sehingga jawaban yang kamu dapatkan juga akan lebih akurat dan tidak general.
3. Memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mempermudah pekerjaan dan menerima perspektif baru
Mengerucut pada membangun sebuah website, Indhran memaparkan bahwa ChatGPT sangat mungkin membantu pemilik website untuk meneliti dan menganalisa apa kekurangan dan kelebihan yang website tersebut miliki. Dari situ, pengguna bisa menerima perspektif baru atau bahkan "menyelesaikan" masalah yang mungkin dimiliki.
Perkembangan kecerdasan buatan ini pastinya memerlukan keseimbangan kemampuan manusia dalam mengendalikan atau mengomunikasikan kebutuhan itu sendiri. Makanya, dalam bidang pekerjaan yang ia geluti sekarang, Prompt Engineer, adalah salah satu profesi yang relatif baru dan jarang didengar oleh orang awam. Profesi ini, dengan berkembangnya kecerdasan buatan atau AI, diprediksi akan semakin penting dan dibutuhkan ke depannya.