Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi blogging (dok.pribadi/ Wiwid Nurwidayati)

Aku gak pernah menyangka akan masuk ke dunia digital marketing sebagai seornag blogger ataupun influencer. Semua hanya berawal dari sebuah hobi atau kesukaanku akan dunia tulis menulis. Ternyata seiring berjalannya waktu, profesi ini menjadi rebutan. Maksudnya rebutan saat job datang.

"Ibuku seorang penulis. Dia nulis di blog." Aku mendengar si Sulung mengatakan hal itu kepada temannya pada suatu sore. Dia sering bertukar sapa dengan teman-temannya saat masih SMP via telepon atau video call. Nah, kebetulan sore itu aku main di kamarnya. Sulung bilang kepada temannya,"Ada ibuku." Mungkin setelah mendengar perkataan itu temannya bertanya apa pekerjaanku dan sulung menyatakan bahwa ibunya seorang penulis blog.

Sebenarnya aku tak menyangka jika sulung akan menjawab pertanyaan temannya dengan menyebutku sebagai penulis blog. Lha wong aku ini menulisnya saja belum rajin banget. Aku belum bisa one day one post, dalam satu bulan saja kadang artikel yang muncul di blog tidak lebih dari jumlah jari kedua tangan. Namun, beruntung banget aku punya hobi ini, karena aku tetap bisa berkarya dari rumah terlebih saat pandemik begini

5 Alasan ngeblog

ilustrasi blogging (dok.pribadi/ Wiwid Nurwidayati)

Awal belajar menulis dan akhirnya kecemplung di dunia blogging, aku hanya ingin mengungkapkan apa yang ada di kepala. Saat itu banyak hal-hal yang terjadi di sekelilingku, dan rasanya mengganjal di hati. Ingin mengungkapkan pendapat secara langsung tapi rasanya berat. Jadi aku ingin menyampaikannya lewat tulisan. Dan setelah menjalani kegiatan menulis di blog, berikut ini alasan mengapa aku harus tetap ngeblog:

1. Writing is healing

Editorial Team

Tonton lebih seru di