5 Alasan Sederhana Kamu Tetap Burnout Meski Sudah Liburan

Liburan sering dianggap sebagai obat mujarab buat mengatasi rasa capek, baik fisik maupun mental. Rasanya, setelah menghabiskan waktu santai, pikiran jadi lebih segar dan energi bisa balik lagi. Namun kenyataannya, ada banyak orang yang merasa tetap burnout meskipun sudah meluangkan waktu untuk liburan. Hal ini mungkin bikin kamu bertanya-tanya, apa yang salah, ya? Padahal kamu sudah usaha banget untuk rehat dari rutinitas harian.
Burnout sendiri sebenarnya merupakan kondisi di mana kamu merasa sangat lelah secara emosional, fisik, dan mental akibat tekanan yang terus-menerus. Kondisi ini beda dengan capek biasa, karena burnout itu lebih kompleks dan sering kali sulit hilang hanya dengan tidur atau istirahat singkat. Meski liburan terlihat sebagai solusi yang tepat, ada beberapa alasan sederhana yang bikin kondisi burnout tetap bertahan meskipun kamu sudah berusaha mengambil waktu untuk refreshing.
1. Liburanmu tidak terencana dengan baik
Pernah gak sih kamu merasa lebih capek setelah liburan daripada sebelum berangkat? Hal ini biasanya terjadi karena liburanmu gak terorganisir dengan baik. Alih-alih jadi momen santai, liburan malah penuh dengan jadwal padat dan aktivitas yang bikin energi terkuras habis. Contohnya, kamu berusaha mengunjungi terlalu banyak tempat dalam waktu singkat dan akibatnya, bukannya istirahat, kamu justru merasa kelelahan karena terus bergerak tanpa waktu untuk benar-benar rileks.
Selain itu, liburan yang terlalu berantakan juga bisa menambah stres, lho. Misalnya, kamu lupa memesan akomodasi atau tiket, sehingga terpaksa mengeluarkan energi tambahan buat ngurusin hal-hal teknis. Kalau seperti ini, wajar banget kalau burnout kamu gak kunjung sembuh. Solusinya yaitu dengan memastikan bahwa liburan direncanakan dengan matang, termasuk menyisihkan waktu untuk benar-benar santai tanpa tekanan.