Ilustrasi seseorang menggunakan gadget (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Laptop yang lemot bukan akhir dari segalanya. Justru ini bisa menjadi pengingat untuk lebih kreatif dalam menyusun rutinitas kerja. Gak semua pekerjaan produktif harus menggunakan laptop. Kamu bisa membaca buku, menyusun strategi, mengevaluasi progres, atau bahkan belajar soft skill baru dari sumber lain. Banyak hal penting dalam proses belajar dan bekerja yang bisa dilakukan tanpa perangkat digital.
Gunakan waktu laptop loading atau hang untuk melakukan peregangan ringan, menyusun ide di kepala, atau sekadar menata ulang jadwal kerja. Ini bukan berarti kamu menyerah pada keadaan, tapi justru memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Dengan mindset seperti ini, kamu gak akan merasa frustrasi karena keterbatasan teknis. Sebaliknya, kamu akan belajar menjadi pribadi yang adaptif, efisien, dan tetap produktif dalam segala kondisi.
Laptop yang lambat memang menyebalkan, tapi bukan berarti harus jadi alasan untuk berhenti produktif. Dalam banyak kasus, yang dibutuhkan bukan perangkat baru, tapi pola kerja yang lebih cerdas dan terorganisir. Dengan trik-trik sederhana seperti menggunakan aplikasi ringan, bekerja satu per satu, dan menyimpan file di cloud, kamu bisa tetap menyelesaikan tugas dengan lancar meskipun perangkat terbatas.
Yang paling penting adalah bagaimana kamu merespons situasi. Apakah kamu akan terus mengeluh, atau mulai mencari cara agar tetap bisa berkarya dengan alat yang ada? Mahasiswa atau pekerja sukses bukan yang punya alat paling canggih, tapi yang tahu cara memaksimalkan alat yang mereka miliki. Jadi, meskipun laptopmu lemot, produktivitasmu tetap bisa ngebut. No alasan lagi buat malas, ya!