Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kelelahan bekerja (Pexels.com/Cottonbro Studio)
Ilustrasi kelelahan bekerja (Pexels.com/Cottonbro Studio)

Pengertian workaholic sering kali diidentikkan dengan individu yang memiliki ketergantungan terhadap pekerjaan. Namun sebenarnya, konsep ini melibatkan berbagai tipe pekerja dengan ciri khas yang unik. Setiap workaholic memiliki gaya kerja berbeda yang mencerminkan dedikasi dan motivasi mendalam terhadap setiap pekerjaan mereka.

Mulai dari pekerja keras tanpa henti hingga perfeksionis mendetail, setiap tipenya berkomitmen pada pekerjaan masing-masing. Tetapi, tidak hanya berkomitmen, seorang workaholic sering kali terbenam dalam budaya produktivitas. Mereka mengejar tujuan dengan tekun dan bersemangat, tanpa kenal lelah.

“Mereka secara kompulsif terjebak dalam fasilitas yang menggoda dan meningkatkan kepribadian yang ditawarkan oleh gaya hidup gila kerja,” tutur pakar workaholic Barbara Killinger, PhD, dikutip Fast Company.

Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang tipe-tipe workaholic, kita dapat menggali lebih dalam mengenai etos kerja. Berikut empat tipe workaholic yang telah kami rangkum dari berbagai sumber. 

1.The Defeatist

Ilustrasi workaholic atau pecandu kerja (Unsplash.com/Tim Gouw)

Dilansir Linkedin, The Defeatist atau pengalah memiliki arti bahwa ia mengalah demi kesenangannya. Mereka selalu merasa 'terlalu sibuk' untuk menikmati jalan-jalan atau bersantai. Tipe ini percaya bahwa kesenangan itu tidak sepadan.

Tipe ini merasa bahwa kebutuhan orang lain lebih penting karena mereka bekerja lembur dan melewatkan acara sekolah anak demi shift rekan yang lebih didahului. Seorang pengalah merasa bahwa selalu ada orang lain yang lebih pantas mendapatkan kesempatan untuk bersenang-senang dan ia rela memberikan waktunya.

2.The Saboteur

Workaholic atau pecandu kerja (Pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Terganggu dan terobsesi oleh pekerjaan, tipe ini menjadi ceroboh. Mereka mencari berbagai hal dan hubungan menyita waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk bekerja. The Saboteur atau penyabot menandai pecandu kerja yang mengalami sabotase diri karena dia terganggu dan terobsesi dengan pekerjaan.

Dalam fase yang lebih parah, tipe ini mungkin dapat mengabaikan kesehatannya. Workaholic tipe ini digunakan sebagai alasan untuk sifatnya yang mengorbankan sesuatu. Sifat buruk seperti pesan sering tidak dibalas, tagihan terlambat dibayar, hingga sulit tidur menjadi alasan sang saboteur.

3.The Self-Punisher

Ilustrasi lelah bekerja (Unsplash.com/Nubelson Fernandes)

Tipe ini menganut prinsip no pain, no gain. Mereka rela sendirian bekerja sepanjang malam sebagai satu-satunya cara untuk menyelesaikan pekerjaan. Mereka memosisikan diri mereka dalam situasi yang semakin berisiko yang mereka tahu akan mengakibatkan rasa sakit.

“Para workaholic terdorong untuk bekerja karena mereka merasakan dorongan dari dalam diri mereka untuk melakukannya,” ucap Asisten Profesor di Departemen Psikologi di University of Georgia, Malissa Clark, PhD.

Jenis workaholic ini “menghukum diri sendiri” karena berharap hal ini akan memberikan imbalan yang lebih besar untuk risiko yang diambil. Lebih lanjut, mereka bahkan percaya bahwa stres dan rasa sakit akan memberikan hasil yang sepadan.

4.The Martyr

Ilustrasi kelelahan bekerja (Pexels.com/Ron Lach)

Tipe ini juga dikenal sebagai pihak yang suka berkorban. Dengan asumsi bahwa rasa sakit dan stres adalah bagian normal dari kehidupan, sang martir menolak tawaran bantuan seolah-olah meringankan pekerjaan akan membuatnya jadi orang yang lebih rendah. Mindset tipe workaholic ini hampir tidak pernah melakukan pembagian tugas karena anggapan tidak ada orang lain yang dapat melakukan pekerjaan sesuai standar.

Mengutip Life Thrive, bahkan ketika ada kesempatan untuk mengurangi beban kerja atau mendapatkan keringanan, si martir menolak bantuan tersebut. Para martir tidak benar-benar ingin berhenti bekerja keras. Mereka ingin orang lain merasa iba dan setuju bahwa hidup itu menyebalkan.

Workaholic merupakan seorang pekerja keras yang bahkan mengabaikan kebutuhan dirinya sendiri. Kini, dari empat tipe di atas, kamu mengetahui tipe workaholic yang mungkin dapat kamu hindari. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team