5 Tips Brainstorming yang Efektif, Bisa Maksimalkan Kolaborasi Tim

Saat melakukan brainstorming, tentunya akan ada permasalahan yang harus dipecahkan. Oleh sebab itu, pastikan permasalahan yang akan dipecahkan memang sudah jelas. Jangan sampai kamu sendiri belum benar-benar paham terkait permasalahannya.

Melansir Zippia, Abby Mccain, seorang content writer berpengalaman, menyebutkan jika kamu melakukan brainstorming dengan tim, maka pastikan juga semua tim sudah memahami masalah yang akan diselesaikan. Hal tersebut dimaksudkan agar solusi yang dihasilkan pun bisa tepat sasaran.

Banyak brainstorming yang dilakukan dengan gak melibatkan semua anggota tim. Ternyata, hal tersebut bukanlah teknik yang benar. Karena semua anggota tim sebaiknya diizinkan berkontribusi untuk menyampaikan idenya.

Semakin banyak kontribusi dari anggota tim, maka akan semakin banyak pula ide yang dihasilkan. Oleh sebab itu, jika kamu merupakan ketua tim, cobalah berikan arahan sebelum melakukan brainstorming.

"Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menetapkan aturan keterlibatan yang jelas di awal sesi. Berikan arahan kepada semua anggota untuk mendengarkan secara aktif dan menanggapi masalah dengan serius," tutur Kevin Duncan, seorang career coach dan penulis, dilansir Hive.

Kamu bisa mencoba memberi arahan dan aturan kepada tim untuk saling mendengarkan opini dari masing-masing anggota. Selain itu, cobalah beritahu tim agar jangan ragu terlibat aktif dalam menyelesaikan permasalahan, misalnya dengan memberikan kontribusi berupa opini atau ide.

Salah satu teknik brainstorming yang paling banyak digunakan adalah mind map. Mind map ini bisa membantu anggota tim untuk melihat proses penyelesaian masalah secara visual. Sehingga, akan lebih mudah dimengerti apa saja yang akan diselesaikan dalam brainstorming tersebut.

Melansir Better Up, Maggie Wooll, seorang researcher dan penulis dalam bidang karier, menyebutkan bahwa mind map bisa membuat seluruh anggota tim melacak struktur masalah. Selain itu, benang merah dari inti masalah pun akan mudah ditemukan melalui mind mapping ini.

Dalam sebuah kolaborasi tim, tentunya akan selalu ada anggota yang pendiam dan takut untuk berbicara. Untuk menciptakan brainstorming yang lebih efektif, maka penting untuk mendapatkan masukan atau opini dari mereka.

"Masalah serius lainnya adalah kegagalan untuk mendengar ide-ide dari orang-orang introver yang lebih pendiam. Jika mereka hanya dibiarkan, maka kita gak bisa mendapatkan manfaat dari pandangan, keahlian, dan pengalaman yang beragam," jelas Kevin Duncan.

Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa memanfaatkan media lainnya untuk melakukan brainstorming. Misalnya, dengan memanfaatkan teknologi untuk brainstorming secara online, misalnya menggunakan media workspace seperti Notion atau Trello. Dengan begitu, anggota tim yang pendiam tetap bisa menyampaikan opininya tanpa harus berbicara.

Hal kecil yang sangat penting untuk dilakukan adalah mencatat semua ide dan masukan saat melakukan brainstorming. Abby Mccain menyebutkan, tulislah seluruh ide yang disampaikan saat brainstorming. Jangan pikirkan apakah ide tersebut nantinya akan berguna atau gak, yang terpenting adalah tetaplah tulis semua masukan dan ide.

Karena ide tersebut bisa saja sewaktu-waktu dibutuhkan. Akan sulit jika kamu gak mencatat dan gak mengingat isi dari ide tersebut. Abby Mccain menambahkan, brainstorming menjadi sia-sia jika gak mencatat ide-ide yang disampaikan.

Nah, itu dia beberapa tips yang bisa kamu terapkan ketika melakukan brainstorming bersama tim. Semoga informasi di atas dapat membantumu, ya!