ilustrasi seseorang yang sedang fokus bekerja (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)
Seperti kata pepatah, "Gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga", hal yang sudah dibangun dengan susah payah dan dipertahankan dengan penuh perjuangan agar tetap baik ternyata bisa hancur dalam sekejap karena adanya keburukan yang tampaknya kecil. Situasi ini juga berlaku untuk urusan reputasi dalam pekerjaan, lho. Kamu yang selama ini terkenal memiliki citra diri yang begitu positif dapat menjumpai titik balik yang mengerikan tatkala ada perbuatan negatif yang dilakukan, seperti bergosip. Lantas, kenapa bergosip bisa merusak reputasi?
Ketika tertarik untuk bergosip, maka rekan-rekan kerja akan mulai berpikir bahwa kamu ternyata tidaklah sebaik yang terlihat karena suka menjelekkan orang lain. Padahal, mungkin saja kamu sebenarnya hanya ingin mendengar berita apa yang sedang dibicarakan, bukan memperkeruh suasana dengan memberi informasi tambahan atau memprovokasi. Oleh karena itu, hindari perbuatan semacam ini, ya. Gunakan saja waktumu untuk kegiatan yang bermanfaat agar reputasi positif tetap terjaga.
Reputasi positif yang sudah dimiliki harus dijaga sebaik mungkin karena hal ini dapat membuat kariermu semakin berkembang. Oleh sebab itu, pastikan untuk selalu memperhatikan tingkah laku demi kebaikan diri. Semangat, ya!