Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bisnis nail art
ilustrasi bisnis nail art (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Asah keterampilan, siapkan alat berkualitas, dan temukan gaya nail art khas agar bisnismu terlihat profesional.

  • Atur harga, layanan, reservasi, dan metode pembayaran dengan jelas agar operasional rapi serta klien merasa nyaman.

  • Manfaatkan media sosial, komunitas lokal, dan pelayanan personal untuk menarik serta mempertahankan pelanggan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau hobi seni hias kuku (nail art), kamu mungkin mulai kepikiran untuk buka bisnis nail art di rumah. Bisnis nail art memang kelihatannya seru banget. Kamu bisa bebas berekspresi, ketemu banyak orang, dan dapat cuan dari hobi yang kamu suka. Apalagi, sekarang makin banyak orang yang pengen punya kuku cantik tanpa ribet harus ke salon besar. Layanan rumahan jadi pilihan karena lebih santai, nyaman, dan biasanya harganya juga lebih bersahabat.

Walau kelihatannya simpel, bisnis nail art tetap butuh persiapan biar jalannya mulus. Mulai dari keterampilan, peralatan, sampai cara promosi, semuanya penting banget untuk diperhatikan. Nah, biar gak bingung harus mulai dari mana, ini panduan lengkap yang bisa kamu ikuti.

1. Asah kemampuan dan tentukan gaya andalanmu

ilustrasi nail art artist (pexels.com/Cheda Stankovic)

Keterampilan nail art itu luas banget. Meski kamu bisa belajar autodidak, ada baiknya kamu ikut kursus dan ambil sertifikasi. Setelah itu, terus kembangkan kemampuanmu dengan teknik-teknik baru, seperti gel extension, 3D nail art, cat eye, chrome, atau teknik lain yang lagi hype

Selain itu, penting juga untuk sering-sering latihan. Kamu bisa mulai dengan latihan membuat nail art di kuku palsu, kemudian lanjut ke kuku asli biar lebih percaya diri. Semakin sering kamu latihan, tanganmu makin luwes, makin hafal karakter kuas, dan makin cepat menemukan ritme kerjamu sendiri. Penting juga untuk rajin eksplorasi sampai kamu menemukan gaya yang “kamu banget”. Itu karena punya ciri khas bisa bikin klien gampang ingat dan akhirnya jadi pelanggan setia.

2. Siapkan peralatan yang oke biar hasilnya maksimal

ilustrasi peralatan nail art (freepik.com/KamranAydinov)

Punya peralatan nail art yang mumpuni itu investasi penting biar bisnismu lancar. Minimal, kamu butuh meja manikur, kursi yang nyaman, lampu UV/LED, sterilizer, rak kuteks, dan peralatan nail care lainnya. Pilih kuteks, gel, akrilik, sampai buffer yang kualitasnya bagus. Gak masalah kamu keluar biaya lebih awal-awal. Yang penting, hasil nail art lebih rapi dan tahan lama.

3. Buat ruang kerja yang rapi, bersih, dan bikin betah

ilustrasi bisnis nail art (freepik.com/kroshka__nastya)

Karena ini di rumah, ruang kerja harus dibuat senyaman mungkin. Pastikan ruangannya terang, gak pengap, rapi, dan aromanya gak terlalu menyengat. Wajib hukumnya menjaga kebersihan, seperti alat harus disterilkan setelah dipakai, handuk diganti rutin, dan ventilasi bagus. Sertifikat juga boleh dipajang biar makin terlihat profesional dan pelanggan juga makin yakin dengan jasa yang kamu tawarkan.

4. Atur harga, menu layanan, dan cara reservasi biar jelas

ilustrasi bisnis nail art (freepik.com/freepik)

Biar gak salah pasang harga, cek dulu harga nail art di kotamu. Setelah itu, buat daftar layanan lengkap, seperti basic manicure/pedicure, gel polish, nail extension, simple nail art, sampai premium nail art. Awal-awal, boleh banget kamu menawarkan promo soft opening atau sistem paket untuk menarik klien. 

Supaya gak keteteran, pakai aplikasi reservasi yang bisa diakses klien. Jadi, gak ada drama kalau kamu lupa jadwal atau bentrok. Soal pembayaran juga permudah klien, seperti boleh tunai, transfer, sampai dompet digital. Semakin fleksibel, ini semakin nyaman untuk semua.

5. Promosikan bisnis nail art dengan cara yang tepat

ilustrasi nail art (unsplash.com/zain ali)

Beruntung saat ini kita hidup pada era media sosial sehingga promosi bisnis bisa dilakukan dengan mudah dan murah. Unggah hasil nail art, sebelum dan sesudah, serta video proses ke Instagram dan TikTok. Selain itu, minta klien untuk membuat ulasan dan menandai kamu dalam unggahan medsos.

Kamu juga bisa buat akun Google Maps agar orang-orang gampang menemukan bisnismu. Gabung ke komunitas kompleks, grup ibu-ibu, atau grup lokal lain. Kadang, dari situ justru banyak pelanggan baru. Diskon referral juga ampuh banget untuk bikin klien bawa teman-temannya.

6. Utamakan pelayanan dan terus adaptasi

ilustrasi nail art (unsplash.com/Giorgio Trovato)

Bisnis nail art rumahan itu kuatnya pada sentuhan personal. Sapaan hangat, ramah-tamah, ngobrol enak, dan perhatian kecil bisa bikin klien betah. Simpan catatan kecil tentang preferensi klien, misalnya alergi, bentuk kuku favorit, atau warna kesukaan. Respons cepat saat dihubungi juga penting. Biasanya, kesan pertama ditentukan dari situ.

Gak kalah penting, kamu juga harus terus adaptif. Tren nail art itu cepat sekali berubah. Jadi, terus mutakhirkan teknik baru, produk baru, dan inspirasi desain. Dengarkan umpan balik klien dan jangan ragu memperbaiki layananmu. Gabung komunitas atau forum nail artist juga banyak manfaatnya.

Memulai bisnis nail art di rumah jadi kombinasi antara renjana dan peluang besar. Dengan fokus pada kebersihan, kemampuan, pelayanan, dan promosi yang tepat, kamu bisa membangun usaha yang nyaman, unik, serta dipercaya banyak orang. Yang penting, kamu konsisten dan mau terus belajar. Dari situ, bisnismu bakal berkembang dan punya klien setia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎