Jenny Jusuf dalam media visit film NKCTHI di kantor IDN Media. 18 Desember 2019. IDN Times/Panji Galih
Baginya, setiap orang bisa menjadi penulis. Tak terkecuali dengan penulis skenario film. Hanya saja, proses dan hasilnya bisa berbeda-beda. Uniknya, ia menyarankan agar penulis untuk skenario film harus bermental kuat.
Alasan di balik pernyataan tersebut adalah proses perfilman tidak berhenti hingga dikuncinya skenario. Setelah itu, masih ada syuting yang mana film tersebut akan mendapat respons penonton. Jalannya juga tidak singkat.
"Aku banyak dapat pertanyaan, bisa gak jadi penulis kayak Kak Jenny yang cepat laku dan terkenal? Kalau dari awal pertanyaannya kayak gitu, ya susah sih! Mentalnya dulu harus dibentuk. Latihan dulu, mencoba berbagai kegagalan. Ada prosesnya," saran penulis dua buah buku itu.
Ia pun menuturkan bahwa perjuangannya dalam dunia film, sudah dirakit sejak 2010. Namun, orang hanya melihatnya sejak Filosofi Kopi memenangkan penghargaan. "Aku menulis Filosofi Kopi mulai tahun 2014, di mana filmnya muncul 2015. Berarti, perjalananku di dunia film kurang lebih 5 tahun. Tapi sebenarnya, 2020 itu 10 tahunku jadi penulis skenario," kenangnya.
Ia melanjutkan, "Sebelumnya, aku pernah nulis di TV, di FTV. Tahun di mana aku tidak terlihat itu, adalah tahun penggemblengan aku. Orang menilai, "Gila, Filosofi Kopi! Film pertama, langsung menang awards. Tapi sebetulnya, ada 5 tahun yang gak terlihat sebelum itu," tutup dia.