Peluncuran buku Anak Kantoran karya Samuel Ray yang berlangsung di Gramedia Grand Indonesia, Jakarta, pada Sabtu (11/11/2023). (instagram.com/gramedia_grandindonesia)
Dalam acara peluncuran buku Anak Kantoran yang berlangsung di Gramedia Grand Indonesia pada Sabtu (11/11/2023), dijelaskan pula salah satu isi buku tentang membaca 'isi perut'. Dengan kata lain, seorang anak kantoran harus memiliki skill yang baik membaca situasi atau memahami orang lain.
Sewaktu pertama kali menjadi manager, Samuel bercerita bahwa ia ingin mengubah banyak hal yang ada di perusahaan. Padahal, hal-hal yang saklek atau sudah ada di perusahaan tersebut, mungkin saja membawa efek baik meskipun terlihat biasa saja.
"Aku merasa banyak hal-hal yang aku pengen ubah. Ceritanya, aku datang dari perusahaan multinasional ke lokal. Waktu aku propose, yang terjadi diomelin. Bosku bilang harus belajar baca perut orang. Gak semua orang pengen promosi," katanya.
Ruth mengakui hal yang sama. Ia mengatakan, "Kadang kita merasa punya ide paling bagus dengan bikin perusahaan. Cuma, kadang kita gak sadar bahwa orang-orang juga punya kepentingan sendiri."
Sebagai karyawan, ada baiknya kita mampu berada di antara dua pihak dan pintar membaca situasi. Untuk itu, salah satu skill survive menghadapi dinamika pekerjaan adalah kemampuan memahami karakter dan situasi di lingkungan kerja.