Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita kerja remote
ilustrasi wanita kerja remote (pexels.com/Gustavo Fring)

Bekerja dari kafe atau tempat umum memang punya daya tarik tersendiri. Suasana yang dinamis, aroma kopi yang menggoda, dan suara orang bercakap bisa menghadirkan semangat baru yang sulit ditemukan di meja kerja rumah. Banyak orang justru merasa lebih fokus saat berada di tempat semacam ini karena ada energi sosial yang menular dan atmosfer yang terasa hidup. Namun, di balik kenyamanannya, bekerja di tempat umum juga menuntut strategi agar produktivitas tetap terjaga tanpa terganggu oleh kebisingan atau distraksi kecil yang muncul di sekitar.

Kalau gak cermat mengatur waktu dan konsentrasi, suasana santai di kafe malah bisa membuat pekerjaan terasa terseret dan gak selesai tepat waktu. Padahal, tujuan awal bekerja di luar ruangan adalah mencari suasana baru agar otak tetap segar dan ide bisa mengalir lancar. Karena itu, penting banget punya beberapa kebiasaan dan trik yang bisa membantu menjaga ritme kerja tetap efisien meski dikelilingi oleh berbagai gangguan visual dan suara. Nah, berikut lima tips yang bisa dicoba biar tetap produktif meski kerja di kafe atau tempat umum.

1. Pilih lokasi dengan suasana yang tepat

ilustrasi pria kerja remote (pexels.com/Arina Krasnikova)

Lokasi kerja menentukan seberapa nyaman dan fokus seseorang bisa bekerja. Gak semua kafe cocok untuk dijadikan tempat bekerja, apalagi kalau suasananya terlalu ramai atau musiknya terlalu keras. Pilih tempat yang punya pencahayaan cukup, koneksi Wi-Fi stabil, dan colokan listrik yang mudah dijangkau. Hindari tempat yang terlalu penuh agar gak mudah terdistraksi oleh aktivitas orang lain.

Selain itu, perhatikan juga waktu berkunjung. Beberapa kafe biasanya ramai pada jam-jam tertentu seperti sore hari atau akhir pekan. Jika ingin bekerja dengan tenang, datanglah di pagi hari atau pilih hari kerja saat suasana lebih lengang. Tempat yang mendukung suasana kerja bisa membantu menjaga ritme dan membuat fokus tetap terarah pada tugas-tugas penting.

2. Gunakan earphone atau headset noise cancelling

ilustrasi wanite kerja remote (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Suara obrolan, denting gelas, atau musik dari pengeras suara bisa jadi gangguan besar kalau lagi berusaha fokus. Menggunakan earphone atau headset noise cancelling bisa membantu mengisolasi diri dari kebisingan sekitar. Alunan musik instrumental atau white noise juga bisa menenangkan pikiran dan membantu meningkatkan konsentrasi.

Pilih playlist yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang dikerjakan. Misalnya, musik klasik untuk menulis atau lo-fi beats untuk brainstorming ide kreatif. Dengan cara ini, otak bisa tetap berada di mode produktif meski suasana sekitar cukup ramai. Selain itu, menggunakan earphone juga memberi sinyal ke orang lain bahwa kamu sedang ingin fokus dan gak ingin diganggu.

3. Atur waktu dengan teknik pomodoro

ilustrasi wanita kerja remote (pexels.com/Gustavo Fring)

Bekerja di tempat umum bisa membuat seseorang mudah kehilangan fokus karena lingkungan yang berubah-ubah. Teknik Pomodoro bisa jadi solusi sederhana namun efektif. Dengan metode ini, kerja dibagi ke dalam sesi 25 menit fokus dan 5 menit istirahat singkat. Setelah empat sesi, beri jeda lebih panjang sekitar 15–30 menit.

Teknik ini membantu menjaga stamina otak agar gak cepat lelah dan meminimalkan distraksi. Di sela-sela waktu istirahat, kamu bisa menikmati kopi, melakukan peregangan ringan, atau sekadar melihat pemandangan sekitar. Rutinitas yang teratur seperti ini bikin waktu terasa lebih terstruktur dan produktivitas tetap stabil.

4. Batasi akses media sosial

ilustrasi pria kerja remote (pexels.com/Arina Krasnikova)

Salah satu godaan terbesar saat bekerja di tempat umum adalah keinginan untuk membuka media sosial. Melihat notifikasi atau sekadar menggulir beranda bisa dengan cepat menghabiskan waktu tanpa disadari. Cobalah menggunakan aplikasi yang membatasi akses media sosial selama jam kerja, agar fokus gak mudah terpecah.

Selain itu, tentukan waktu khusus untuk memeriksa ponsel, misalnya setiap dua jam sekali. Dengan begitu, otak punya batasan yang jelas antara waktu bekerja dan waktu bersantai. Mengendalikan dorongan untuk membuka media sosial bukan berarti kaku, tapi justru menunjukkan kedisiplinan dalam menjaga produktivitas di tengah lingkungan yang penuh distraksi.

5. Jaga postur dan peralatan kerja tetap nyaman

ilustrasi wanita kerja remote (pexels.com/Anna Shvets)

Bekerja di luar kantor berarti kamu gak selalu bisa menemukan meja dan kursi ergonomis. Karena itu, penting banget memperhatikan postur tubuh saat duduk agar gak menimbulkan pegal atau nyeri punggung. Gunakan laptop stand untuk menjaga posisi layar sejajar dengan mata, dan pastikan posisi duduk tidak terlalu membungkuk.

Bawa juga perlengkapan kerja yang mendukung, seperti mouse nirkabel, charger, atau power bank agar aktivitas kerja gak terganggu. Lingkungan yang nyaman secara fisik bisa meningkatkan fokus dan menurunkan tingkat stres. Dengan begitu, meski bekerja di tempat umum, tubuh tetap rileks dan pikiran tetap tajam menghadapi berbagai tugas.

Bekerja dari kafe atau tempat umum bisa jadi pengalaman menyenangkan kalau tahu cara mengatur diri. Suasana baru sering kali memunculkan ide segar yang gak muncul saat bekerja di rumah. Namun, tanpa strategi yang tepat, produktivitas justru bisa menurun karena terlalu banyak distraksi.

Dengan menerapkan lima tips di atas, waktu bekerja di luar bisa lebih efektif dan hasilnya pun memuaskan. Ingat, kunci utamanya ada pada keseimbangan antara kenyamanan dan kedisiplinan. Kalau sudah bisa mengatur keduanya, bekerja di mana pun akan tetap terasa produktif dan menyenangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy