7 Tren Kerja Hybrid yang Perlu Kamu Tahu, Kerja Jarak Jauh Fleksibel!

Microsoft Corp baru-baru ini mengumumkan sebuah temuan dari laporan Work Trend Index 2021 mengenai tujuh tren kerja hybrid. Melalui rilis yang diterima IDN Times, diketahui bila temuan tersebut dibuat berdasarkan studi terhadap lebih dari 30.000 orang di 31 negara, termasuk Indonesia.
Hasil temuan ini juga menyertakan analisis dari triliunan sinyal produktivitas dan tenaga kerja di Microsoft 365 serta LinkedIn dan perspektif dari para ahli yang telah mempelajari aspek sosial maupun desain ruang di tempat kerja. Berikut tujuh tren kerja hybrid dari temuan Microsoft Corp tersebut.
1. Sistem kerja fleksibel akan tetap ada
Lebih dari 70 persen pekerja di seluruh dunia menginginkan opsi kerja jarak jauh yang fleksibel untuk tetap dilanjutkan. Sementara, lebih dari 65 persen menginginkan lebih banyak waktu tatap muka dengan tim mereka.
Di Indonesia sendiri, sebanyak 83 persen pekerja menginginkan opsi kerja jarak jauh yang fleksibel atau lebih tinggi dari rata-rata global di 73 persen. Selain itu, diketahui juga bila 72 persen pemimpin bisnis di Indonesia berencana mendesain ulang kantor untuk mendukung model kerja hybrid, lebih tinggi dari angka global di 66 persen.
“Selama setahun terakhir, tidak ada area yang mengalami transformasi lebih cepat daripada cara kami bekerja. Harapan karyawan berubah dan kami perlu mendefinisikan produktivitas secara lebih luas, termasuk kolaborasi, pembelajaran, dan kesejahteraan untuk mendorong kemajuan karier bagi setiap pekerja. Semua ini perlu dilakukan dengan fleksibilitas tentang kapan, di mana, dan bagaimana orang bekerja,” ujar Satya Nadella, CEO Microsoft dikutip dari microsoft.com.