Ilustrasi Buffering (IDN Times/Arief Rahmat)
Banyak pemimpin bisnis bernasib lebih baik daripada karyawan mereka. Enam puluh satu persen pemimpin mengatakan bahwa mereka berkembang 23 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidak memiliki otoritas pengambilan keputusan.
Mereka juga melaporkan telah membangun hubungan yang lebih kuat dengan kolega, memperoleh pendapatan lebih tinggi, dan mengambil semua atau lebih hari libur yang dialokasikan. Dalam hal ini, pemimpin bisnis yang disurvei, cenderung seorang millennials atau Gen X, laki-laki, dan sudah lama berkarier.
Untuk Gen Z, wanita, dan mereka yang baru berkarier sebagai pemimpin, dilaporkan mengalami hal sebaliknya, yakni merasa kesulitan selama setahun terakhir. Selain itu, para pekerja justru merasakan seolah tidak terhubung dengan para pemimpin tersebut.
“Pertemuan dadakan di kantor membantu para pemimpin tetap jujur. Dengan kerja jarak jauh, lebih sedikit kesempatan untuk bertanya kepada karyawan, 'Hai, apa kabar?' dan kemudian menangkap isyarat penting saat mereka merespons. Tetapi datanya jelas, orang-orang kami sedang berjuang dan kami perlu menemukan cara baru untuk membantu mereka," kata Jared Spataro, CVP Microsoft 365 dalam laman microsft.com