Menyandang gelar sarjana merupakan sebuah pencapaian besar bagi seorang mahasiswa. Selama kurang lebih empat tahun berjibaku dengan segudang rutinitas kampus yang melelahkan dan wajib menyelesaikan mahakarya skripsi yang menguras tenaga, pikiran dan hampir seluruh waktu. Dan segala kegalauan yang melanda kamu di akhir penyelesaikan skripsi akan dibayar dengan senyum bangga orangtua menyaksikan kamu memakai toga di hari wisuda. Apalagi jika didukung dengan IPK cumlaude, siapa yang tidak bahagia?
Namun, kebahagian itu bisa jadi hanya sementara dan ditepis oleh kegalauan keesokan harinya. Mengingat gelar sarjanamu belum juga mendatangkan rezeki berupa pekerjaan. Ya, selamat datang di dunia pengangguran, para sarjana muda. Dunia di mana pertanyaan “kerja di mana?” akan sangat mengganggumu. Dunia di mana cibiran-cibiran silih berganti berseliweran di telinga serta pandangan rendah dari orang sekitar.
Untukmu para sarjana baru, mengganggur bukanlah hal tabu. Sarjana bukanlah bayi yang baru belajar berjalan. Melainkan orang-orang yang telah ditempa untuk siap menghadapi dunia sesungguhnya.