Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi memasak (unsplash.com/Jason Briscoe)
ilustrasi memasak (unsplash.com/Jason Briscoe)

Salah satu poin kunci agar bisa mencapai gaya hidup yang ramah lingkungan adalah melakukannya setiap hari secara bertahap sampai menjadi kebiasaan. Kita dapat memulai kebiasaan ini dari bagian terkecil di kehidupan kita, seperti dari rumah.

Bahkan di rumah, kita tidak perlu secara langsung menerapkannya dalam semua aspek. Kita dapat memulainya dari mana saja, salah satunya dari dapur.

Berikut adalah lima cara sederhana yang bisa dilakukan untuk menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan di dapur.

1. Beli bahan makanan dan masak sendiri di rumah

ilustrasi memasak (unsplash.com/Jason Briscoe)

Memasak makanan sendiri di rumah lebih baik daripada membelinya di luar. Ini tentunya akan membantu mengurangi limbah pengemasan dari pengiriman makanan atau minuman.

Namun, kamu juga harus memilih bahan makanan dengan cara yang ramah lingkungan dan hindari overbuying. Selain itu, pastikan untuk menggunakan tas belanja yang dapat digunakan kembali.

Terakhir, gunakan wadah berkualitas tinggi untuk menyimpan bahan makanan. Ini akan membantu mencegah makanan membusuk, layu, atau kedaluwarsa sebelum dimasak sehingga akan mengurangi limbah makanan. 

2. Kurangi penggunaan produk sekali pakai

ilustrasi tisu (unsplash.com/Diana Polekhina)

Secara sadar atau tidak, kita menggunakan banyak produk sekali pakai di dapur. Beberapa di antaranya seperti kertas tisu yang digunakan untuk membersihkan tumpahan atau plastik untuk membungkus makanan atau sisa makanan.

Handuk dapur yang dapat digunakan kembali adalah pengganti ramah lingkungan untuk tisu. Kamu juga dapat beralih menggunakan wadah stainless steel, kaca atau kantong kertas untuk menyimpan dan membungkus makanan.

3. Gunakan produk pembersih alami atau organik

ilustrasi cuka (freepik.com/freepik)

Dengan menggunakan produk pembersihan alami atau organik, kamu dapat memastikan bahwa praktik pembersihan di dapurmu juga ramah lingkungan. Kamu bisa menggunakan cuka, garam, soda kue, lemon dan masih banyak lagi untuk membuat produk pembersih sendiri. Bahkan, jika kamu meluangkan waktu untuk mencari informasi tentang ini, kamu dapat membuat banyak pembersih ramah lingkungan yang berbeda. 

Produk pembersih konvensional tertentu yang mengandung bahan kimia sintetis dapat berdampak negatif pada kualitas udara di rumah. Selain itu, bahan kimia juga berbahaya bagi anak-anak dan hewan peliharaan. 

4. Hemat air

ilustrasi menggunakan air (unsplash.com/Nathan Dumlao)

Menggunakan terlalu banyak air bukan hanya akan meningkatkan limbah di rumah, tetapi juga akan meningkatkan tagihan air. Perhitungkan dengan benar saat menggunakan jumlah air yang diperlukan untuk memasak, jangan pernah meninggalkan keran yang terbuka, dan jika ada tetesan maka perbaiki secepat mungkin.

Kamu juga bisa menggunakan kembali air yang sudah dipakai. Misalnya, gunakan kembali air bekas mendidihkan pasta untuk merebus sayuran dalam panci yang sama atau menggunakannya untuk menyiram tanaman hias. Rebusan pasta dapat membantu menambahkan lebih banyak nutrisi ke tanaman. 

5. Pilih barang elektronik yang hemat energi

ilustrasi oven (unsplash.com/Louis Hansel)

Batasi penggunaan peralatan elektronik di dapur. Cobalah untuk tidak memasak terlalu banyak jenis makanan untuk menghemat gas atau listrik jika kamu menggunakan kompor listrik. Jika memungkinkan, pilih peralatan elektronik dapur yang hemat energi untuk mengurangi jejak karbon. 

Saat memutuskan alat mana yang akan dibeli, ketahui pro dan kontra dari setiap opsi sebelum membuat keputusan akhir. Selain itu, pastikan pula untuk membandingkan peringkat energi pada masing-masing opsi. Peralatan hemat energi mungkin memerlukan biaya yang lebih tinggi, tetapi ini umumnya diimbangi oleh pengurangan tagihan listrik dan membantu mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.

Membuat dapur ramah lingkungan tidak sesulit yang dibayangkan. Jika kamu bisa memulainya dengan lima cara sederhana di atas sebagai kebiasaan, maka kamu dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team