Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi memilih pakaian (pexels.com/arina-krasnikova)

Membeli baju bekas atau thrifting semakin populer di kalangan masyarakat. Tren ini sangat berdampak positif bagi lingkungan. Selain mendapat baju yang lebih murah, thrifting juga bisa mengurangi sampah tekstil akibat baju-baju yang tidak terpakai.

Sayangnya, tren baju thrift juga memiliki dampak buruk. Alih-alih menghemat biaya dan menekan limbah pakaian, belanja thrift malah menjadikan pribadi lebih konsumtif. Bila thrifting tidak dilakukan dengan benar dapat menambah tumpukan limbah tekstil. Berikut beberapa tips saat berbelanja baju thrift maupun preloved.

1. Jual atau donasikan bajumu yang tidak terpakai

ilustrasi memilih baju (pexels.com/liza-summer)

Membeli pakaian baik bekas maupun baru berarti menambah pakaian yang ada di lemari. Kamu perlu me-rolling baju-baju yang tidak terpakai di lemari. Sehingga baju yang kamu miliki jumlahnya tetap sama.

Jual baju-baju yang jarang bahkan tidak pernah dipakai. Selain jadi konsumen pakaian thrift, kamu juga bisa menjadi produsen pakaian thrift lokal. Karena jumlah thrift lokal di Indonesia masih minim. Kamu juga bisa mendonasikan baju-bajumu yang tidak terpakai tetapi masih layak pada yayasan atau organisasi kemanusiaan.  Menjual atau mendonasikan baju yang tidak terpakai adalah cara mencegah pakaian berakhir pada tempat sampah.

2. Pilih baju thrift dalam negeri

Editorial Team

Tonton lebih seru di