Ilustrasi pakaian (pexels.com/Thirdman)
Alasan utama mencuci pakaian baru sebelum dipakai adalah karena pakaian seringkali diproses dengan pewarna, pelarut, bahan tahan api, penolak noda, dan bahan kimia lainnya, yang jika dalam kadar tinggi dan dengan paparan jangka panjang, dapat berbahaya.
“Beberapa pewarna tidak terikat secara kimia pada serat kain, sehingga dapat berpindah ke kulit dan menyebabkan iritasi atau dermatitis,” ujar Dr. Glenn Morrison, Ph.D., profesor ilmu lingkungan dan teknik, mengutip laman Better Homes and Gardens.
Mencuci pakaian yang mengandung pewarna kuat dapat mengurangi konsentrasi pewarna, sehingga kemungkinan mengalami ruam gatal lebih kecil, meskipun tidak sepenuhnya hilang, terutama bagi mereka yang alergi.
Sementara itu, Dr. Jeff Yu, seorang dermatolog yang berspesialisasi dalam dermatitis kontak alergi, mengatakan, pakaian juga dapat mengandung resin formaldehida, zat yang dikenal sebagai karsinogen. Hal ini umum ditemukan pada kemeja berbahan katun atau linen serta seragam yang didesain bebas kusut tanpa perlu disetrika.
"Jika kamu mengenakan seragam kerja dalam waktu lama, mencuci pakaian sebelum dipakai menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko paparan zat berbahaya," ujarnya mengutip laman Better Homes and Gardens.