Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kulkas (pixabay.com/anaterate)

Intinya sih...

  • Menyimpan pisang di kulkas membuatnya kehitaman dan mengubah rasanya, lebih baik disimpan di suhu ruangan yang sejuk
  • Pasta gigi tidak efektif membersihkan sepatu putih, gunakan pembersih khusus agar bahan sepatu tidak rusak
  • Menggunakan arang aktif untuk memutihkan gigi dapat merusak lapisan enamel, lebih baik gunakan pasta gigi khusus atau metode profesional

Life hack merupakan istilah yang seiring digunakan untuk menggambarkan sebuah metode ataupun trik untuk membuat aktivitas sehari-hari menjadi lebih mudah dan cepat. Beberapa life hack belum lama ini sempat viral. Namun sayangnya, tidak semua life hack yang bertebaran efektif dan aman untuk diterapkan. 

Meskipun terdengar praktis serta mudah dipraktikkan, ternyata beberapa di antaranya justru membawa hasil yang tidak sesuai ekspektasi, bahkan akhirnya merugikan. Jadi, perlu ditelusuri sebelum kamu melakukannya ya, jangan sampai kamu terjebak. Berikut 6 life hacks yang ternyata tidak seampuh klaimnya. Perlu kamu pertimbangkan sebelum mencobanya.

1. Menyimpan pisang di kulkas agar lebih tahan lama

Ilustrasi buah pisang (pexels.com/Any Lane)

Banyak yang bilang jika menyimpan pisang di dalam kulkas bisa membuat pisang lebih tahan lama. Faktanya menyimpan pisang di salam kulkas membuat buah tersebut bertahan lama. Karena pisang merupakan buah tropis yang sensitif terhadap udara dingin, hal tersebut justru menyebabkan warna kulit pisang menjadi kehitaman.

Untuk daging pisangnya masih tetap aman dan bisa di makan, tetapi bisa jadi tekstur dan rasanya akan berubah. Jika kamu ingin menyimpannya lebih awet, kamu bisa simpan pisang di suhu ruangan yang sejuk dan hindari paparan sinar matahari secara langsung. Pisang yang terlalu matang bisa kamu oleh menjadi makanan seperti bola-bola pisang cokelat, ice cream pisang, banana bread, smoothie pisang dan aneka variasi makanan lainnya.

2. Menggunakan pasta gigi untuk menghilangkan noda pada sepatu

ilustrasi membersihkan sepatu (pexels.com/Safari Consoler)

Menggunakan pasta gigi untuk membersihkan sepatu, terutama sepatu putih sering disebut sebagai solusi yang cukup ampuh. Faktanya bahan pasta gigi memang mengandung abrasif yang mampu mengangkat noda. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa bahan tersebut tidak dirancang untuk membersihkan sepatu.

Jika kamu menggunakanya lalu menggosok terlalu keras hal ini dapat merusak bahan sepatu terutama jika terbuat dari kulit. Membersihkan sepatu akan lebih efektif jika menggunakan pembersih khusus sepatu. Jika pun terpaksa, gunakan pasta gigi pada area tertentu dan jangan terlalu sering menggunakannya. 

3. Menyikat gigi dengan arang aktif untuk memutihkan gigi

Potret arang (pexels.com/dexterfernandes)

Menggunakan arang aktif untuk memutihkan gigi memang dapat menghilangkan noda permukaan pada gigi. Namun, jika terlalu sering menggunakan arang aktif ini dapat menyebabkan pengikisan lapisan enamel pada gigi. Padahal lapisan tersebut merupakan lapisan penting yang berfungsi sebagai pelindung utama.

Jika ingin hasil yang optimal, sebaiknya gunakan pasta gigi khusus yang dirancang untuk memutihkan gigi. Jika perlu, konsultasikan pada dokter mana pasta gigi yang aman untuk memutihkan gigi. Terakhir, kamu juga bisa mencoba metode profesional seperti bleaching untuk memutihkan gigi.

4. Menggunakan garam untuk menghilangkan noda di pakaian

ilustrasi garam (pexels.com/Castorly Stock)

Menggunakan garam untuk menghilangkan noda pakaian sering dipercaya para warganet untuk membersihkan noda. Dalam beberapa kasus garam memang dapat membentuk menyerap minyak pada noda tertentu, seperti noda tumpahan kecil yang langsung dibersihkan. Namun, jika noda sudah lama dan membandel, fungsi garam tidak cukup efektif untuk membersihkan kotoran tersebut. 

Untuk hasil lebih optimal kamu bisa gunakan cairan penghilang noda yang dirancang dengan formula khusus. Faktanya noda membandel seperti minyak, tinta, maupun darah membutuhkan cara khusus untuk membersihkannya, dan tidak cukup hanya menggunakan garam saja. 

5. Menggunakan kertas tisu untuk mengeringkan piring

ilustrasi piring (pexels.com/jamie he)

Kebanyakan orang memilih mengeringkan piring menggunakan tisu. Padahal cara ini terbilang kurang efektif karena tisu gampang hancur jika terkena air. Hal ini dapat menyebabkan serpihan dari tisu tersebut menempel pada permukaan piring. 

Cara ini juga terbilang tidak ramah lingkungan sebab menghasilkan limbah tambahan. Maka, sebaiknya gunakan kain lap bersih berbahan microfiber. Kain lap ini dapat bekerja lebih efektif karena tidak meninggalkan residu dan dapat di cuci ulang.

6. Menggunakan madu untuk mengatasi batuk atau pilek

ilustrasi madu (pexels.com/Pixabay)

Sebagian orang mempercayai bahwa menggunakan madu ditambah dengan perasaan jeruk nipis menjadi cara ampuh untuk mengatasi batuk. Cara ini memang dapat meredakan batuk ringan hingga sedang karena efeknya yang menenangkan. Tetapi, metode ini merupakan solusi sementara bukan pengobatan utama apalagi untuk mengatasi batuk yang serius. 

Selain itu, cara tersebut tidak bisa digunakan untuk segala usia. Biasanya anak kecil dibawah umur tidak diperbolehkan untuk meminum madu karena alasan tertentu. Jika batuk dan pileg tak kunjung membaik sebaiknya konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. 

Faktanya life hack yang bertebaran tidak selalu memberikan hasil yang sesuai ekspektasi. Meskipun terlihat praktis, tetap cari tahu keamanan dan keefektifannya sebelum mencoba, ya. Karena dalam beberapa kasus dapat menimbulkan kerugian jika tidak dilakukan dengan benar. Bagaimana, apakah kamu pernah mencoba salah satu life hack di atas?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team