Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
sofa kulit Togo (instagram.com/factory234)
sofa kulit Togo (instagram.com/factory234)

Tertarik membeli perabot berbahan kulit untuk hunianmu? Jangan asal beli karena penampakannya, perhatikan dulu beberapa aspek penting tentang sofa kulit di bawah ini. Nyatanya ada banyak jenis kulit untuk perabot yang harus kamu cermati agar tak menyesal dan merasa tertipu. 

Sebelum mengalokasikan dana untuk bahan kulit, mari perhatikan tujuh pertimbangan berikut. Jadi pembeli cerdas dan pemilih itu demi kebaikan, kok. 

1. Kulit memiliki ketahanan yang jauh lebih baik ketimbang kain

sofa kulit (roseandgrey.co.uk)

Tak bisa dimungkiri, kulit memiliki ketahanan yang jauh lebih baik dibanding kain. Utamanya untuk sofa yang akan diduduki bahkan diinjak berkali-kali selama pemakaiannya, ia sering dianggap sebagai material yang ideal.

Kulit biasanya diberi coating agar antiair dan kelembapan yang membuatnya lebih mudah dibersihkan. Kulit juga lebih elastis dibanding kain sehingga lebih aman dari risiko sobek dan rusak. 

2. Harus jeli memilih tipe kulit yang pas

kursi kulit (blissfulbblog.com)

Namun, itu berlaku untuk kulit hewan asli. Hasil dan ketahanan akan berbeda bila kamu menggunakan jenis kulit sintetik. Ada beberapa jenis kulit berdasarkan kualitasnya. Kualitas nomor satu adalah full atau topgrain yang kemudian diberi lapisan coating aniline. 

Kemudian, ada tipe split leather dan bonded leather yang masih berbahan kulit hewan asli, tetapi tidak utuh. Biasanya diambil dari sisa-sisa potongan kulit yang disatukan dengan bahan khusus. Kulit asli ini memiliki pori alami yang membuatnya dijuluki bahan yang breathable sehingga lebih nyaman saat bersentuhan dengan kulit. 

3. Kulit sintetis lebih murah dan paling sering ditemukan

satu set sofa kulit (anthropologie.com)

Selain kulit asli, kamu akan menemukan pula kulit sintetik yang terbuat dari polyvinyl chloride (PVC) atau polyurethane (PU). Keduanya adalah bahan serupa plastik yang diolah hingga menyerupai kulit hewan. Ia tahan air dan mudah dibersihkan, tetapi tidak memiliki pori sehingga sering kali terasa lengket atau tak nyaman saat diduduki. 

Kulit sintetik juga lebih mudah retak teksturnya setelah dipakai beberapa waktu. Tak hanya mengganggu estetika, celah dari retakan tersebut berpotensi mengekspos spons di dalamnya sehingga mengundang tungau dan bakteri. 

4. Lebih aman dari tungau, tetapi bukan berarti benar-benar anti

sofa kulit hitam (instagram.com/knoll)

Kulit cenderung aman dari tungau. Ini karena kulit memiliki tekstur yang lebih licin sehingga susah untuk dihinggapi tungau. Seperti kita tahu kaki-kaki tungau biasanya menempel erat di serat-serat kain. 

Meski begitu, tidak ada jaminan bila sofa kulitmu aman benar dari keberadaan tungau. Bila ada retakan yang mengekspos spons, mereka mungkin akan meliriknya jadi rumah baru. 

5. Wujudkan tampilan elegan dan netral di ruangan

sofa kulit (westelm.com)

Bukan rahasia lagi kalau kulit bisa memberikan kesan elegan dan mewah di ruangan. Dengan warnanya yang earthy dan khas, sofa kulit cocok ditempatkan di ruangan dengan konsep apa pun. Industrial, rustic, klasik, mid century modern, atau minimalis pun sah-sah saja. 

Kini makin beragam pula model dan jenis sofa kulit yang bisa dipilih. Kamu tinggal menyesuaikannya dengan selera dan konsep ruang yang hendak dibangun. 

6. Kulit asli butuh perawatan rutin yang lebih rumit

sofa kulit lesehatan (instagram.com/zweizimmerkuechebadbalkon)

Meski dikenal awet, sofa kulit tetap membutuhkan perawatan rutin. Mulai dari pembersihan dari debu hingga pengaplikasian coating ulang guna memperpanjang masa pakai dan penampilan kecenya. 

Selama dirawat dengan benar dan rutin, sofa kulit bisa tahan lama dan kalau diperhatikan bahannya akan makin lembut atau buttery seiring berjalannya waktu. Buktikan, deh. 

7. Harga akan lebih mahal

kursi kerja dengan dudukan kulit (instagram.com/remodelista)

Perabot dengan bahan kulit asli jelas akan lebih mahal dari segi harga. Namun, bila dihitung lagi ia bisa tahan belasan hingga puluhan tahun tanpa cela. Jadi, tetap bisa dianggap menghemat pengeluaran. Bandingkan dengan kulit sintetik atau PVC yang hanya tahan 5-10 tahun. Atau kain yang mungkin bisa lebih rendah lagi tingkat keawetannya. 

Kulit hewan asli juga masih jadi perdebatan untuk para vegan. Meski secara etika pembuatan sofa kulit melawan prinsip untuk tidak menyakiti hewan, bahan kulit memiliki sifat biodegradable dan jauh lebih tahan lama. 

Pertimbangan di atas yang bisa kamu jadikan referensi sebelum membeli perabot kulit. Bukan hanya estetika, banyak aspek lain yang tidak bisa diabaikan, nih. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team