Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mesin cuci (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi mesin cuci (pexels.com/RDNE Stock project)

Intinya sih...

  • Pelembut pakaian mengandung bahan kimia berbahaya

  • Pelembut bisa merusak serat kain dan mesin cuci

  • Pelembut dapat menyebabkan iritasi kulit dan bau apek pada pakaian

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pelembut pakaian dulunya jadi barang wajib di setiap rumah. Harumnya yang tahan lama dan efek lembut di kain bikin banyak orang merasa cucian mereka belum lengkap tanpa produk ini.

Tapi sekarang, makin banyak orang justru memutuskan berhenti pakai pelembut pakaian. Gak cuma karena pengaruh tren gaya hidup ramah lingkungan, tapi juga karena efek jangka panjangnya ke pakaian dan mesin cuci.

Kalau kamu masih rutin pakai pelembut dan mulai penasaran kenapa orang-orang mulai meninggalkan produk ini, yuk simak alasan-alasannya. Siapa tahu kamu bisa mulai mempertimbangkan alternatif yang lebih aman dan tetap bikin baju lembut dan wangi.

1. Mengandung bahan kimia yang merusak lingkungan

ilustrasi air keran (pexels.com/Ahmed akacha)

Pelembut pakaian biasanya mengandung bahan kimia sintetis yang gak mudah terurai. Saat dibilas, zat-zat ini masuk ke saluran air dan bisa mencemari lingkungan, terutama sumber air bersih. Ini jadi alasan utama kenapa banyak orang mulai beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan.

Kamu mungkin gak sadar, tapi kebiasaan kecil ini bisa berdampak besar kalau dilakukan terus-menerus. Ganti ke alternatif alami seperti cuka atau baking soda bisa jadi langkah awal yang baik untuk mengurangi limbah rumah tangga.

2. Bikin pakaian gampang rusak

ilustrasi lemari pakaian (pexels.com/Arnie Chou)

Menurut ahli laundry Ashley Matuska Kidder, pelembut bekerja dengan cara melapisi serat kain menggunakan lapisan lilin tipis. Meskipun hasil akhirnya terasa lebih lembut, lapisan ini bisa menyebabkan serat kain jadi lemah dan mudah rusak.

Efeknya gak cuma bikin pakaian lebih cepat aus, tapi juga mengurangi kemampuan kain menyerap air atau menguapkan keringat. Ini bisa jadi masalah besar untuk pakaian olahraga atau handuk yang seharusnya menyerap air dengan baik.

3. Menyebabkan penumpukan di mesin cuci

ilustrasi mesin cuci (pexels.com/RDNE Stock project)

Lapisan lilin dari pelembut gak cuma nempel di baju, tapi juga bisa numpuk di bagian dalam mesin cuci. Lama-kelamaan, penumpukan ini bikin mesin jadi bekerja kurang maksimal dan bisa menyebabkan bau gak sedap.

Bahkan ada kasus di mana mesin rusak karena saluran airnya tersumbat sisa pelembut. Kalau kamu pengin mesin cucimu awet, lebih baik mulai mengurangi pemakaian pelembut dan beralih ke metode lain yang lebih bersih dan gak meninggalkan residu.

4. Bisa menyebabkan iritasi kulit

ilustrasi gatal-gatal (freepik.com/wayhomestudio)

Kandungan parfum dan bahan kimia dalam pelembut bisa memicu iritasi, terutama buat kamu yang punya kulit sensitif. Gejalanya bisa berupa gatal, ruam, atau rasa panas di kulit setelah memakai pakaian yang baru dicuci.

Makanya, banyak orang dengan kulit sensitif atau keluarga yang punya anak kecil mulai berhenti pakai pelembut dan memilih bahan-bahan yang lebih aman. Baking soda dan cuka jadi pilihan favorit karena sifatnya yang lembut dan bebas pewangi sintetis.

5. Bikin pakaian jadi bau apek

ilustrasi bau tak sedap (freepik.com/krakenimagescom)

Meskipun tujuan awalnya supaya baju wangi, pelembut justru bisa jadi penyebab bau apek. Lapisan lilin dari pelembut bisa menjebak sisa air, bakteri, dan kotoran di dalam serat kain. Akibatnya, baju malah jadi bau meskipun sudah dicuci bersih.

Kalau kamu sering merasa baju masih bau walau udah dikeringkan, bisa jadi itu efek dari pelembut yang nyangkut di kain. Coba deh hentikan pemakaian sebentar dan ganti pakai cuka putih untuk menetralisir bau tak sedap.

Alternatif aman pengganti pelembut

ilustrasi baking soda (vecteezy.com/Towfiqu ahamed barbhuiya)

Kalau kamu tetap pengen baju terasa lembut dan wangi, ada cara alami yang bisa kamu coba:

  • Baking soda: bisa ditambahkan ke dalam cucian untuk menyeimbangkan pH air dan mengurangi sisa detergen yang bikin kain jadi kaku.

  • Cuka putih: kandungan asam asetatnya bantu mengurai residu sabun dan membuat serat kain jadi lebih halus.

  • Bola pengering wol (wool dryer balls): bisa digunakan saat proses pengeringan untuk melembutkan kain secara alami. Kamu juga bisa teteskan essential oil ke bola pengering untuk menambah aroma.

Kebiasaan pakai pelembut mungkin sudah jadi bagian dari rutinitas mencuci, tapi bukan berarti gak bisa diubah, lho. Sekarang kamu sudah tahu kenapa banyak orang memilih berhenti pakai pelembut pakaian. Dengan alternatif yang lebih alami dan aman, kamu tetap bisa punya cucian yang lembut, wangi, dan bebas dari risiko kerusakan jangka panjang.

Yuk, mulai ganti pelembut dengan opsi yang lebih baik. Gak cuma untuk pakaian dan mesin cuci, tapi juga buat kesehatan kulit dan kelestarian lingkungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team