Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pojok baca
ilustrasi pojok baca (pexels.com/cottonbro studio)

Intinya sih...

  • Usulkan ide pojok baca dalam rapat untuk memberikan alternatif kegiatan positif bagi karyawan

  • Pertimbangkan pengadaan buku dengan dana dari kantor dan donasi, serta menentukan lokasi yang tepat

  • Persiapkan rak dan tempat duduk sesuai dengan lokasi pojok baca, serta atur peraturan peminjaman buku

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Membaca di perpustakaan sekolah, kampus, atau milik pemerintah daerah sudah biasa. Namun, apakah ada perpustakaan di kantormu? Jika kamu tidak bekerja di institusi pendidikan, lembaga penelitian, atau kantor media massa barangkali perpustakaan sama sekali tak tersedia.

Padahal, membaca semestinya menjadi kebutuhan dan kebiasaan semua orang. Biar wawasan terus berkembang. Apalagi di dunia kerja yang dinamis. Aktivitas membaca juga dapat menyegarkan diri dan mengembalikan fokus karyawan.

Dengan ketiadaan perpustakaan di tempat kerjamu, kamu bisa memelopori pojok baca. Ukurannya mungkin tidak sebesar perpustakaan. Namun, ada pojok baca lebih baik daripada pekerja sama sekali gak didorong untuk mencintai buku. Dari mana dirimu dapat memulai gagasan ini? Berikut ini langkah-langkah bikin pojok baca di kantor.

1. Usulkan dulu dalam rapat

ilustrasi pojok baca (pexels.com/Gül Işık)

Pojok baca belum ada di kantormu. Maka ide tentang ini perlu disampaikan pertama kali dalam rapat yang membahas topik apa pun. Asalkan agenda rapat tidak terlalu berat, dirimu dapat menyisipkan gagasan mengenai pojok baca.

Minta izin pada atasan untukmu mengemukakan ide di luar pembahasan rapat. Bila disetujui, baru katakan seputar pojok baca tersebut. Jelaskan alasanmu ingin ada pojok baca di kantor.

Tentu jangan hanya berpusat pada hobimu membaca. Itu terlalu egois. Alasan yang tepat misalnya, agar karyawan punya alternatif kegiatan yang positif buat mengisi sisa jam istirahat. Membaca membantu pengembangan diri karyawan. Juga dapat untuk refreshing, melatih konsentrasi, dan menenangkan diri.

2. Pengadaan buku

ilustrasi pojok baca (pexels.com/George Milton)

Apabila gagasanmu didukung banyak orang dan disetujui atasan, artinya pojok baca siap direalisasikan. Hal utama yang harus segera dipikirkan ialah pengadaan buku. Tentu ini memerlukan dana yang tidak sedikit.

Jumlah buku yang tersedia setidaknya harus sama dengan jumlah karyawan. Artinya, kalau ada 100 karyawan di kantor tersebut, dibutuhkan minimal 100 buku. Bila satu buku berharga 100 ribu rupiah, biaya buat membelinya sudah mencapai 10 juta rupiah.

Angka yang besar untuk diambil dari kas kantor. Alternatifnya, dapat kombinasi antara pembiayaan dari kas kantor dengan donasi. Misalnya, dana dari kantor hanya 5 juta rupiah karena masih tahap coba-coba.

Sisanya bisa dari patungan karyawan yang mendukung adanya pojok baca. Donasi berupa buku baru atau bekas, tapi masih layak baca juga dibuka. Hasilnya, buku yang terkumpul mungkin melebihi ekspektasi.

3. Menentukan sudut yang tepat untuk pojok baca

ilustrasi pojok baca (pexels.com/cottonbro studio)

Pojok baca memang tidak seluas perpustakaan di sekolah atau kampus. Akan tetapi, pemilihan lokasi tetap harus dipertimbangkan dengan baik. Sudut yang dipilih sebaiknya tidak terlalu ramai baik dari suara maupun lalu-lalang orang.

Namun, titiknya juga bukan yang terpencil. Nanti malah tidak ada karyawan yang mau ke sana dan terkesan horor. Pojok baca sebaiknya dibuat terbuka supaya menarik minat karyawan yang kebetulan lewat.

Atau, cukup disekat rendah. Lokasi tak jauh dari pantry dapat dipilih supaya karyawan bisa ngopi sambil baca buku. Sesuai namanya, pojok baca dapat dibuat membentuk huruf L di sudut atau lurus di salah satu sisi dinding. Selama tidak mengganggu orang-orang yang berjalan. Dapat pula memanfaatkan bagian bawah tangga.

4. Menyiapkan rak dan tempat duduk

ilustrasi pojok baca (pexels.com/Krisztina Papp)

Kalau lokasi pojok baca sudah ditetapkan, lanjut ke rak dan kursi. Kenapa lokasi dipilih terlebih dulu? Sebab bentuk dan ukuran rak bisa menyesuaikan lokasi pojok baca. Bila pojok baca memanfaatkan ruang bawah tangga misalnya, berarti rak dipesan khusus.

Bentuk dan ukurannya menjadi pas dengan bagian bawah tangga tersebut. Rak yang dipilih sebaiknya tampak simpel. Bukan rak-rak tinggi dan besar seperti di perpustakaan sekolah atau universitas.

Desain yang estetik juga meningkatkan kesan positif dari interior kantor. Bagaimanapun juga, kantor sering didatangi klien. Pastikan rak terlihat menarik. Sementara tempat duduknya dapat menggunakan bangku, sofa, bean bag, atau cukup lesehan dengan karpet.

5. Pilih aturan baca di tempat atau buku bisa dibawa ke luar

ilustrasi pojok baca (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Dengan adanya buku dan rak, pojok baca sebenarnya sudah bisa segera difungsikan. Akan tetapi, buat kesepakatan dulu dengan seluruh karyawan tentang peraturannya. Terutama terkait peminjaman buku.

Apakah buku hanya boleh dibaca di tempat, dapat dibawa ke ruangan lain selama masih di dalam kantor, atau bahkan bisa dibawa pulang? Masing-masing pilihan tentu ada plus dan minusnya. Jika buku cuma boleh dibaca di tempat, tempat duduk yang tersedia amat terbatas.

Gak sebanding dengan jumlah karyawan. Nanti banyak orang menjadi malas membaca. Namun, buku-buku lebih aman dan pasti dikembalikan. Kalau buku dibawa ke ruangan lain, ada potensi ditinggalkan begitu saja atau kotor.

Risiko meningkat jika buku dibawa pulang. Pun ada atau tidak karyawan yang siap mencatat buku yang dipinjam untuk dibawa ke luar dan buku yang dikembalikan. Bahas ini dengan teman-teman.

Kalau kamu di posisi pimpinan atau pemilik kantor, dirimu dapat memfasilitasi karyawan untuk membaca jenis buku tertentu. Seperti perusahaan bergerak di bidang IT, maka kamu menyediakan lebih banyak buku terkait bidang tersebut. Bikin pojok baca di kantor akan meningkatkan kualitas SDM.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team