ilustrasi penampakan kutu air (wikimedia.org/NTNU)
Untuk membudidayakan kutu air tidak diperlukan lahan yang luas. Kamu bisa menggunakan kolam kecil, ember, drum, dan tangki sederhana sebagai langkah awal. Secara umum, beberapa langkah yang harus kamu lakukan:
- Sediakan lahan atau tempat khusus untuk pembudidayaan kutu air. Hewan ini merupakan jenis spesies yang sangat kecil dan tidak rewel terhadap lingkungan. Kamu bisa gunakan drum atau kolam buatan untuk budidaya kutu air.
- Cari bibit atau benih di penjual atau peternak kutu air yang ada di kotamu. Mungkin pembudi daya kutu air masih sedikit, tapi kamu bisa bergabung di komunitas mereka untuk mendapatkan informasi mendalam mengenai budidaya ini.
- Perhatikan tingkat keasaman air. Meskipun dinilai tahan banting, kutu air juga cukup rentan jika berada di air dengan tingkat keasaman tinggi.
- Dilansir Science Daily, kutu air dapat berkembang biak dengan cara aseksual, yakni membelah diri. Namun, mereka pun dapat melakukan reproduksi dengan cara kawin dan bertelur. Nah, hal ini harus diperhatikan agar kamu tahu siklus hidup dan perkembangbiakan kutu air.
- Sayur-sayuran dan pupuk kandang bisa dijadikan media pertumbuhan kutu air di dalam air. Bahan tambahan yang dapat dijadikan pakan kutu air adalah eceng gondok dan dedak.
- Dalam 1 minggu, kamu bisa memanen kutu air. Sebelum diberikan sebagai pakan ikan, kutu air dapat dicuci dengan air bersih menggunakan saringan.
Oh, ya, di lingkungan yang sesuai, kutu air ternyata mampu bereproduksi secara masif setiap harinya. Bahkan, di alam liar, mereka sanggup menghasilkan puluhan hingga ratusan keturunan setiap hari untuk satu ekor kutu air. So, karena pembudidaya kutu air masih jarang, kamu bisa lakukan bisnis ini karena peluangnya cukup menjanjikan.