Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
dapur umum
ilustrasi dapur umum (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Intinya sih...

  • Tenaga untuk memasak porsi besar

  • Tempat yang semi permanen

  • Peralatan memasak dan makan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap terjadi bencana, dapur umum sangat dibutuhkan. Dengan adanya dapur umum, kebutuhan korban bencana akan makanan menjadi lebih terjamin. Sebaliknya, tanpa dapur umum potensi kelaparan sampai berujung kematian sangat besar.

Dapur umum dapat dibuka di titik pengungsian agar penyalurannya cepat serta menjaga makanan masih fresh. Namun, masyarakat yang aman dari bencana juga dapat bikin dapur umum di sekitar tempat tinggalnya. Nantinya hasil masakan didistribusikan ke titik-titik yang belum ada dapur umumnya.

Apa saja yang dibutuhkan sebuah dapur umum agar fungsi utamanya dapat berjalan? Ada enam hal mendasar mulai dari sumber daya manusia sampai berbagai bahan dan perlengkapan. Segeralah berkoordinasi dengan kawan-kawan atau warga kalau dirimu juga ingin membuka dapur umum.

1. Tenaga untuk memasak porsi besar

ilustrasi dapur umum (pexels.com/Eden FC)

Jumlah makanan yang akan dibagikan pada korban bencana tentu sangat banyak. Bisa ratusan bahkan ribuan porsi. Artinya, tenaga untuk memasaknya juga mesti banyak. Pekerjaan ini gak bisa dipegang hanya oleh 1 atau 2 orang.

Mungkin satu dapur umum butuh setidaknya belasan orang. Tergantung porsi makanan yang akan dibuat. Jumlah tenaga sebanyak ini dibagi sejak persiapan bahan, proses memasak, pengepakan, hingga distribusi.

Juga untuk memasak makan pagi, siang, serta malam. Baik orang tua maupun muda dapat bergabung buat menyiapkan makanan sehat untuk para korban bencana. Salah satu tugas yang perlu tenaga gede misalnya, mengaduk nasi yang dimasak di atas api agar matang merata.

2. Tempat yang semi permanen

ilustrasi dapur umum (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Memasak untuk korban bencana tak selalu bisa dilakukan di tempat terbuka. Meski sebenarnya tempat terbuka paling enak buat memasak karena tidak panas serta luas. Namun, faktor cuaca dapat mempersulit proses memasak.

Misalnya, turun hujan, terlalu panas buat menyiapkan makan siang, atau angin kencang yang membuat api gak stabil. Supaya proses memasak lebih lancar seperti apa pun cuacanya, minimal ada tempat semi permanen. Dinding dapat dibuat dari papan-papan kayu sederhana.

Atapnya bisa memanfaatkan terpal atau seng sisa reruntuhan bangunan. Terpenting ada pelindung agar aktivitas memasak tidak terputus seperti apa pun keadaan di luar. Juga tetap diperlukan sirkulasi udara yang baik biar dapur umum gak terlampau panas.

3. Peralatan memasak dan makan

ilustrasi dapur umum (pexels.com/Kyla Rose Rockola)

Memasak untuk porsi yang begitu besar dan akan dibagikan tentu perlu banyak peralatan. Baik perlengkapan memasak maupun makannya. Peralatan memasak misalnya kompor, gas, wajan dan panci besar, berbagai pengaduknya, baskom, atau tungku serta kayu bakar seandainya tabung gas pun sulit masuk.

Sementara peralatan makan tergantung cara penyajian. Apabila makanan akan dibawa ke tempat yang cukup jauh berarti butuh kemasan sekali pakai. Seperti kertas pembungkus atau kotak mika dan sendok plastik.

Bila makanan akan dibagikan dengan piring, butuh piring plastik serta sendok dalam jumlah banyak. Untuk minuman lebih praktis menggunakan air mineral kemasan. Namun, bila sesekali korban bencana akan diberi minuman hangat seperti teh, artinya juga perlu gelas.

4. Bahan makanan segar dan kering

ilustrasi dapur umum (pexels.com/Zihang Feng)

Kebutuhan yang harus selalu dipasok dengan lancar dan melimpah adalah bahan makanan. Ini meliputi bahan makanan kering dan segar. Sebab setelah beberapa hari tentu tidak mungkin korban bencana terus mengonsumsi makanan kering seperti mi instan.

Meski mengenyangkan dan lebih baik daripada sama sekali tidak ada makanan, tapi kurang bernutrisi. Makanan segar seperti telur, daging, ikan, sayur, dan buah diperlukan buat menjaga daya tahan tubuh korban bencana. Sehingga gizi dalam seporsi makanan lebih lengkap.

Namun, kelemahan makanan segar memang tidak bisa disimpan lama. Apalagi jika tak ada lemari pendingin di dapur umum. Bahan makanan ini mesti rutin dikirimkan. Pun barangkali dari daerah-daerah di sekitarnya di tengah akses jalan yang terputus di sana sini.

5. Perlengkapan bersih-bersih

ilustrasi dapur umum (pexels.com/Sergei Starostin)

Perlengkapan bersih-bersih yang dimaksud meliputi sabun pencuci piring, sponsnya, dan kain-kain lap. Sekalipun tampak sepele, kalau ini tidak ada tentu sangat repot. Peralatan memasak dan makan tidak bisa dibersihkan.

Walaupun nanti peralatan memasak akan dipakai kembali tentu gak boleh dibiarkan kotor. Nanti peralatan tersebut menjadi tempat perkembangan bakteri. Apalagi di tengah situasi bencana. Area sekitar mungkin berlumpur, selalu basah, dan banyak lalat.

Kalau kamu juga ingin membuat dapur umum, pastikan jangan sayang memakai sabun pencuci piring. Semua perlengkapan mesti higienis sebelum kembali dipakai memasak atau makan. Karena perlengkapan yang dicuci banyak, spons mungkin perlu diganti lebih sering biar bersih dari lemak.

6. Air bersih

ilustrasi dapur umum (pexels.com/Clem Onojeghuo)

Air bersih dalam jumlah banyak juga utama di dapur umum. Tanpa air bersih, aktivitas memasak tidak dapat dilakukan. Memasak nasi saja butuh air. Begitu pula mi instan. Belum untuk bersih-bersih peralatannya.

Air bersih buat keperluan dapur umum beda dengan air mineral siap minum yang akan langsung dibagikan pada korban bencana. Jika air keran masih menyala di titik yang menjadi lokasi dapur umum tentu beruntung sekali. Kalau sumber-sumber air di lokasi mati, berarti air bersih harus didatangkan dari luar.

Seperti dengan mobil tangki air. Lagi-lagi ini pun bakal terkendala oleh jalan yang rusak akibat bencana. Tanpa air bersih sama sekali, dapur umum mesti dicarikan lokasi lain. Makanan dikirimkan dalam bentuk siap santap.

Kebutuhan dapur umum memang banyak. Ini sebabnya bantuan dari berbagai pihak sangat dinantikan. Juga kecepatan pembukaan akses-akses yang tertutup. Agar kalaupun dapur umum gak bisa dibuat di sana, setidaknya masakan dari dapur umum terdekat dapat didistribusikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team