Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi memilih furnitur (pexels.com/ANTONI SHKRABA)
ilustrasi memilih furnitur (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Memilih dan membeli furnitur untuk tempat tinggal, baik itu sofa, tempat tidur, meja makan atau bagian lainnya, bagi beberapa orang sangat menyenangkan dan mengasyikkan. Apalagi jika memiliki rumah pertama kali, sehingga memiliki kebebasan untuk memilih furnitur apa pun yang diinginkan untuk mengisi ruang pribadi. 

Namun, proses ini tidak sesederhana kedengarannya. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan untuk menghindari membuat kesalahan, yang tidak hanya akan membuat banyak pengeluaran tetapi juga akan membuat penyesalan di akhir. 

Berikut adalah lima kesalahan memilih furnitur yang harus kamu hindari. 

1. Tidak mengukurnya dengan benar

ilustrasi alat ukur (unsplash.com/patricia serna)

Hal pertama dan terpenting untuk dilakukan adalah mengukur furnitur serta ruang untuk penempatannya. Jangan pernah mengukur furnitur yang akan dibeli hanya bermodalkan indra penglihatan.

Meskipun suatu furnitur terlihat kecil saat berada di toko, hal yang sama juga tidak pasti terjadi ketika furnitur sudah sampai di rumahmu. Pengukuran yang akurat akan membantumu untuk memutuskan jenis furnitur yang di butuhkan. Baik itu sofa atau tempat tidur, pastikan itu tidak terlalu besar atau terlalu kecil untuk ruanganmu. 

2. Membeli furnitur yang tidak sesuai dengan kebutuhan gaya hidup

ilustrasi furnitur di rumah (unsplash.com/William Moreland)

Kesalahan umum selanjutnya adalah membeli furnitur yang tidak sesuai dengan kebutuhan gaya hidup. Misalnya, rumah tangga yang memiliki hewan peliharaan atau anak-anak di dalamnya, sebaiknya mempertimbangkan dengan benar tentang bahan suatu furnitur.

Jika membeli sofa, pilih bahan yang dapat bertahan lama, yang akan menahan tumpahan dan cakar yang tajam. Selain itu, pastikan pula untuk tidak memilih warna furnitur yang terang agar bisa menyembunyikan warna tumpahan atau kotoran apapun. 

3. Belanja secara impulsif

ilustrasi memilih furnitur (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Ketika membeli furnitur, salah satu hal yang benar-benar kamu butuhkan adalah menahan diri agar tidak membelinya secara impulsif. Pikirkan dan pertimbangkan secara matang. Usahakan untuk tetap berada dalam anggaran yang sudah direncanakan. 

Furnitur adalah bagian integral dari rumah, jadi secara fungsional, harus sesuai dengan dekorasi, desain interior, dekorasi interior, dan hal lainnya. Membeli furnitur membutuhkan pendekatan komprehensif dan keputusan yang seimbang. Jadi, lakukanlah pembelian ketika kamu benar-benar yakin dan hindari membuat keputusan tergesa-gesa.

4. Memilih tampilan daripada kenyamanan

ilustrasi bantal sofa berwarna (pexels.com/Donald Tong)

Dengan begitu banyaknya gaya dan desain yang dipilih untuk sofa, tempat tidur, lemari, atau bahkan meja makan, maka kebanyakan orang lebih mudah memutuskan membeli sesuatu yang tampak hebat dan bergaya. Padahal, dibandingkan desain, kenyamanan suatu furnitur jauh lebih penting. 

Tidak peduli seberapa besar keinginanmu agar rumah memiliki desain interior yang indah, ingatlah untuk selalu memilih kenyamanan di atas keindahan. Furnitur yang dipilih harus sesuai untuk penggunaan sehari-hari, dan melayani tujuan yang dimaksudkan. Meskipun mungkin terlihat sangat menarik, jangan pilih furnitur tersebut, kecuali jika memberikan kenyamanan terbaik.

5. Mengabaikan biaya perawatan

ilustrasi dapur yang bersih (unsplash.com/@roamincolor)

Pikirkan dua kali sebelum memilih furnitur apa pun. Analisis segala upaya atau pemeliharaan yang mungkin dikenakan biaya besar. Pertimbangkan bahan-bahannya dan seberapa banyak perawatan yang dibutuhkan. Jika kamu tidak punya waktu untuk perawatan itu, maka pilihlah opsi yang lain. 

Mempertahankan furnitur bukanlah tugas yang mudah. Kamu harus mempertahankannya untuk sekarang dan nanti. 

Furnitur yang baik adalah yang bisa memberikan kenyamanan dan dapat bertahan lama di rumah. Ingatlah untuk merencanakan ke depan, memikirkannya, periksa pengukurannya, menilai gaya hidup, memeriksa bahan, warna, dan meluangkan waktu alih-alih melakukan pembelian impulsif. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team