ilustrasi menanam (pexels.com/cottonbro)
Penambahan batu pada pot tanaman dapat berkontribusi pada peningkatan retensi air dengan cara yang cukup efektif. Batu yang diletakkan di dasar pot, seperti kerikil atau batu tanah liat, bertindak sebagai lapisan penyangga yang membantu mengatur aliran air.
Batu ini menyerap kelebihan air yang ada di dalam pot dan secara perlahan melepaskannya kembali saat tanah mulai mengering. Dengan cara ini, batu membantu menjaga keseimbangan kelembapan tanah, mencegah kekeringan ekstrem dan kelebihan air yang dapat merusak akar tanaman.
"Apakah ada batu atau tidak, jika ada air yang tertinggal di dasar pot, tanaman berisiko mengalami pembusukan akar," kata Ruth Carll, pemimpin program hortikultura konsumen di Rutgers State, idilansir The Spruce. "Masalah ini bukan disebabkan oleh bahan seperti substrat, batu, atau tanah, tetapi karena adanya air yang menggenang," tambahnya.
Selain itu, batu di dasar pot juga mengurangi penguapan air dari tanah, sehingga tanaman mendapatkan pasokan air yang lebih konsisten. Penggunaan batu ini, jika digabungkan dengan penutup tanah seperti mulsa, memberikan metode alami yang efisien untuk meningkatkan retensi air dan mendukung kesehatan tanaman.