Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi jamur pada dinding
ilustrasi jamur pada dinding (unsplash.com/Jazael Melgoza)

Intinya sih...

  • Kebocoran pipa sering tersembunyi di balik dinding, plafon, atau lantai.

  • Uap dari masak-memasak bisa meninggalkan kelembapan ekstra di ruangan.

  • Air sering tergenang di lantai.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah gak sih kamu merasa rumah jadi pengap, bau apek, atau tiba-tiba muncul jamur di tembok padahal rajin dibersihkan? Bisa jadi penyebabnya bukan dari hal yang jelas kelihatan, tapi dari sumber kelembapan tersembunyi yang sering kita abaikan. Rumah yang terlalu lembap bukan hanya bikin gak nyaman, tapi juga bisa jadi sarang jamur, tungau, sampai memicu masalah kesehatan seperti alergi atau asma.

Nah, supaya rumah tetap sehat dan gak bikin penghuni gampang sakit, kita perlu tahu sumber rumah lembap yang sering gak kepikiran. Banyak sekali titik-titik tersembunyi yang ternyata jadi biang kerok kelembapan. Yuk, kita kupas bersama!

1. Pipa bocor yang gak terlihat

ilustrasi pipa bocor (pexels.com/aamir dukanwala)

Salah satu biang kerok utama rumah lembap adalah kebocoran pipa. Masalahnya, kebocoran kecil sering kali gak langsung kelihatan karena biasanya tersembunyi di balik dinding, plafon, atau lantai. Air yang merembes pelan-pelan membuat dinding jadi basah, cat mengelupas, bahkan lama-lama muncul jamur hitam yang susah dibersihkan.

Tipsnya, cek rutin area yang menempel dengan pipa, misalnya dapur, kamar mandi, atau belakang mesin cuci. Kalau tembok terasa dingin dan lembap, bisa jadi ada kebocoran kecil. Lebih baik buru-buru perbaiki sebelum makin parah.

2. Ventilasi dapur yang kurang maksimal

ilustrasi kabinet dapur (pexels.com/AS Photography)

Masak di dapur memang bikin hati senang, tapi uap dari rebusan air, wajan yang berasap, atau oven panas bisa meninggalkan kelembapan ekstra di ruangan. Kalau ventilasinya gak bagus, uap ini bisa menempel di tembok dan plafon. Lama-lama, cat jadi kusam, bau makanan nyangkut, dan mulai ditumbuhi jamur.

Solusinya, pastikan dapur punya ventilasi silang atau pakai penyedot asap. Jadi, angin gak hanya berputar di dalam ruangan. Dengan begitu, dapur akan lebih fresh dan gak jadi lembap.

3. Kamar mandi yang selalu basah

ilustrasi kamar mandi (pexels.com/alleksana)

Kamar mandi adalah area paling rawan lembap. Namun, masalah muncul kalau air sering tergenang di lantai atau uap dari air panas gak punya jalan keluar. Dinding keramik bisa jadi licin, nat ubin gampang berjamur, dan aroma gak sedap muncul tiba-tiba.

Supaya kamar mandi gak jadi sarang jamur, biasakan lap lantainya setelah dipakai dan nyalakan exhaust fan kalau tersedia. Kalau belum ada, setidaknya buka pintu atau jendela supaya udara bisa berputar dengan baik. Dengan begitu, kamar mandi tetap kering, segar, dan bebas bau apek.

4. Lemari pakaian tertutup rapat

ilustrasi lemari pakaian (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Merasa baju di lemari bau apek walaupun sudah dicuci bersih? Itu tandanya ada kelembapan yang terperangkap di dalam lemari. Biasanya karena lemari terlalu rapat tanpa ventilasi, atau posisi lemari menempel langsung ke dinding yang dingin dan lembap.

Cara simpel mengatasinya, jangan isi lemari terlalu penuh supaya udara bisa berputar. Bisa juga taruh kapur penyerap lembap atau silica gel di dalam lemari. Ditambah, sesekali buka pintu lemari agar ada sirkulasi udara.

5. Area belakang perabot besar

ilustrasi kasur (pexels.com/Pixabay)

Bagian belakang lemari besar, sofa yang menempel ke dinding, atau ranjang tanpa jarak dengan tembok sering jadi spot lembap tersembunyi. Kenapa? Karena udara gak bisa mengalir bebas di area tersebut sehingga gampang muncul jamur atau noda hitam di dinding.

Tipsnya, coba beri sedikit jarak antara perabot dan dinding. Meskipun hanya beberapa centimeter, udara bisa lebih leluasa mengalir. Hasilnya, risiko lembap berkurang drastis dan dinding pun lebih awet.

Rumah lembap bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga menyangkut kesehatan penghuninya. Dengan tahu penyebab kelembapan, kita bisa lebih sigap mencegah masalah sebelum kelembapan berubah jadi penyakit. Jadi, yuk mulai sekarang rajin cek “sudut-sudut misterius” di rumahmu. Agar rumah tetap kering, sehat, dan pastinya nyaman ditinggali.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎