Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pelukis
ilustrasi pelukis (unsplash.com/Tetiana SHYSHKINA)

Intinya sih...

  • Bersihkan kuas segera setelah digunakan untuk menjaga kelembutan bulu dan mengurangi risiko kerusakan permanen

  • Gunakan cairan pembersih yang sesuai dengan jenis cat yang digunakan untuk membersihkan kuas secara efektif tanpa merusak tekstur bulunya

  • Keringkan kuas dengan posisi yang tepat dan simpan dalam kondisi bersih serta kering agar tetap awet dan nyaman digunakan berulang kali

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Membersihkan kuas lukis tidak bisa dilakukan sembarangan karena berpengaruh langsung pada daya pakai dan hasil lukisan. Kuas yang kotor atau salah dibersihkan bisa membuat sapuan warna jadi kasar dan sulit dikontrol. Karena itu, perawatan sejak awal perlu jadi kebiasaan setelah selesai melukis.

Membersihkan kuas dengan cara yang tepat membantu menjaga bentuk bulu tetap rapi dan lentur. Selain itu, kuas jadi lebih awet dan nyaman dipakai berulang kali. Berikut tahap-tahap membersihkan kuas lukis supaya bulunya tetap halus dan selalu nyaman digunakan.

1. Bersihkan kuas segera setelah digunakan

ilustrasi kuas lukis (unsplash.com/Debby Hudson)

Kuas sebaiknya langsung dibersihkan begitu sesi melukis selesai agar cat tidak mengering. Cat yang masih basah lebih mudah diangkat tanpa perlu tekanan berlebihan. Cara ini membantu bulu kuas tetap halus dan tidak mudah patah.

Jika kuas dibiarkan terlalu lama, sisa cat akan mengeras di pangkal bulu. Kondisi ini membuat kuas terasa kaku saat dipakai kembali. Membersihkan lebih awal mengurangi risiko kerusakan permanen pada struktur kuas.

2. Gunakan cairan sesuai jenis cat

ilustrasi kuas lukis (unsplash.com/Anna Kolosyuk)

Air bersih cocok digunakan untuk kuas yang dipakai dengan cat air atau cat poster. Bilas perlahan sambil memijat bulu kuas menggunakan jari agar sisa pigmen terlepas. Gerakan lembut membantu menjaga susunan bulu tetap utuh.

Untuk cat akrilik atau cat minyak, air saja tidak cukup membersihkan. Sabun khusus atau cairan pembersih kuas membantu meluruhkan cat yang menempel. Penggunaan cairan yang tepat membuat kuas bersih tanpa merusak tekstur bulunya.

3. Hindari menekan atau memelintir bulu kuas

ilustrasi kuas lukis (unsplash.com/Steve Johnson)

Saat mencuci, kuas tidak perlu ditekan keras ke dasar wadah. Tekanan berlebih membuat bulu mudah rontok dan kehilangan bentuk aslinya. Membersihkan dengan gerakan memutar ringan sudah cukup efektif.

Memelintir kuas untuk membuang air juga sebaiknya dihindari. Cara ini membuat serat bulu melemah dari pangkalnya. Menepuk ringan menggunakan tisu atau kain bersih jadi pilihan yang lebih aman.

4. Keringkan kuas dengan posisi yang tepat

ilustrasi kuas lukis (pexels.com/Ravi Kant)

Setelah dicuci, kuas perlu dikeringkan dengan posisi bulu menghadap ke bawah atau horizontal. Posisi ini mencegah air masuk ke bagian gagang yang bisa merusak lem penahan bulu. Pengeringan alami membantu kuas bertahan lebih lama.

Meletakkan kuas berdiri dengan bulu di atas masih aman selama tidak ada air tersisa. Pastikan bulu sudah dibentuk rapi sebelum dibiarkan kering. Bentuk yang terjaga membuat kuas siap dipakai kembali tanpa perlu dirapikan ulang.

5. Simpan kuas dalam kondisi bersih dan kering

ilustrasi kuas lukis (unsplash.com/Karen Bullaro)

Kuas yang sudah kering sebaiknya disimpan di tempat yang tidak lembap. Wadah terbuka dengan sirkulasi udara cukup membantu menjaga kebersihannya. Penyimpanan yang baik mencegah jamur dan bau tidak sedap.

Hindari menumpuk kuas secara acak karena bisa menekan bulu satu sama lain. Menyusunnya secara terpisah menjaga bentuk ujung kuas tetap presisi. Cara ini membuat kuas selalu nyaman saat digunakan untuk detail halus.

Membersihkan kuas lukis dengan benar tidak membutuhkan alat rumit atau waktu lama. Langkah sederhana yang dilakukan sudah cukup menjaga kualitas kuas tetap optimal. Dengan perawatan yang tepat, kuas lukis bisa menemani proses berkarya dalam jangka panjang tanpa kehilangan performanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team