ilustrasi sayuran (pexels.com/Viktoria Slowikowska)
Kepopuleran gaya hidup vegan—tidak mengonsumsi makanan atau produk turunan hewani—pada masa kini tentu memiliki awal. Bermula dari dua orang anggota komunitas Masyarakat Vegetarian Inggris, Donald Watson dan Elise Shrigley, sejarah peringatan Hari Vegan Sedunia pun dimulai.
Dilansir National Day, mulanya, Watson dan Shrigley menerapkan gaya hidup vegetarian. Namun, tak lama setelah itu, keduanya memutuskan untuk mulai "membuang" produk-produk turunan yang bersifat hewani dari menu mereka sehari-hari. Nah, dari sini, mereka kemudian mendirikan The Vegan Society atau 'Masyarakat Vegan' pada November 1944.
Masih belum diketahui tanggal pasti pendirian komunitas tersebut. Namun yang jelas, selain menciptakan sebuah perkumpulan untuk menaungi para vegan, pada tahun yang sama, Watson juga memperkenalkan istilah vegan untuk pertama kalinya.
Merujuk laman The Vegan Society, alasan diciptakannya istilah vegan adalah karena Komunitas Vegan merasa memerlukan sebuah terma yang lebih singkat dari "non-dairy vegetarians" ('vegetarian yang tidak makan produk hewani'), tapi tetap mampu merepresentasikan gaya hidup mereka tersebut. Sederet kata pun disarankan, mulai dari dairyban, vitan, hingga benevore. Namun, semuanya dirasa kurang pas.
Akhirnya, melalui saran seorang anggota komunitas, George A. Henderson, Donald Watson menciptakan terma vegan yang diambil dari tiga huruf pertama dan dua huruf terakhir kata vegetarian. Sejak saat itulah, vegan pun menggantikan terma "non-dairy vegetarians" dan mulai dikenal sebagai istilah yang merujuk pada gaya hidup tanpa makanan maupun produk turunan hewani.