ilustrasi membaca (pexels.com/Helena Lopes)
Terakhir, kurangnya dukungan atau teladan dari lingkungan sekitar juga dapat menjadi hambatan bagi pembentukan kebiasaan membaca. Jika tidak ada orangtua, guru, atau teman yang memperlihatkan minat pada membaca atau memberikan dorongan dan dukungan untuk membaca, seseorang mungkin tidak merasa termotivasi untuk melakukannya sendiri. Lingkungan yang kurang mendukung dan mengapresiasi pentingnya membaca juga dapat membuat seseorang merasa bahwa membaca bukanlah hal yang penting atau berharga untuk dilakukan.
Namun, sebagai individu, kita memiliki kekuatan untuk mengubah persepsi dan kebiasaan kita sendiri terkait membaca. Meskipun mungkin sulit untuk menemukan dukungan dari lingkungan sekitar, kamu bisa mencari inspirasi dan dukungan dari komunitas pembaca online atau offline, bergabung dengan klub buku, atau berbagi minat membaca dengan teman-teman atau keluarga.
Selain itu, kamu juga bisa menjadi teladan bagi orang lain dengan menunjukkan kepentingan dan manfaat membaca melalui perilaku dan tindakan kamu sendiri. Dengan cara ini, kamu dapat membangun lingkungan yang lebih mendukung dan mendorong pembentukan kebiasaan membaca yang positif di sekitar kamu.
Membaca adalah kegiatan yang memiliki manfaat yang tak terhitung jumlahnya, namun masih banyak orang yang belum menjadikannya sebagai kebiasaan. Bahkan, melalui artikel ini kita telah menjelajahi lima alasan mengapa hal ini terjadi, mulai dari kurangnya waktu luang hingga minimnya dukungan dari lingkungan sekitar.
Meskipun mengatasi hambatan-hambatan ini mungkin tidak mudah, dengan kesadaran dan komitmen, kita semua bisa memotivasi diri sendiri dan orang lain untuk memprioritaskan membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat. Melalui membaca, kita dapat membuka pintu menuju pengetahuan baru, meningkatkan kreativitas, dan mengembangkan diri secara pribadi dan profesional.