Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berbahagia (pixabay.com/thisismyurl)

Kehidupan yang seimbang rasanya menjadi idaman setiap manusia di Bumi. Bukan tanpa alasan, hal tersebut mengingat hidup tanpa adanya permasalahan tentu tak mungkin terjadi. Sebaliknya, kehidupan dengan kebahagiaan secara terus-menerus juga tak mungkin terjadi. 

Maka dari itu, kehidupan yang seimbang ialah hidup yang menerima kebahagiaan dan permasalahan sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kamu berhak untuk mendapatkan kehidupan bahagia. Tapi, kamu juga wajib untuk menerima serta menjalankan beban hidup yang datang.

Sejalan dengan konsep hidup seimbang, ilmu sosiologi yang mempelajari hubungan masyarakat ini memberikan kunci untuk mendapatkannya. Ilmu ini menerapkan kombinasi teori fungsionalisme struktural dari Talcott Parsons dengan teori konflik dari Karl Marx. 

Beberapa teori sosiologi bisa menjelaskan cara menyeimbangkan hidup, lho. Kamu bisa menelaahnya melalui ulasan berikut ini!

1. Membuat setiap bagian hidup berjalan fungsional

ilustrasi hidup disiplin (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Dalam teori fungsionalisme struktural, dijelaskan bahwa kehidupan itu terbagi menjadi beberapa dimensi. Tiap bagian memiliki fungsinya masing-masing. Nah, untuk menciptakan kehidupan yang teratur, maka pelaku harus memastikan bahwa setiap bagian hidupnya telah berjalan fungsional.

Misalnya, pada dimensi pekerjaan dan dimensi istirahat. Fungsional dari bagian kerja ialah terkait aktualisasi karier hingga pemenuhan kebutuhan secara finansial. Lantas, apa fungsional dari bagian istirahat? Layaknya tidur selama 8 jam untuk membuat seluruh anggota tubuh rileks.

Dengan begitu, jika kamu ingin memiliki hidup yang teratur, maka baik dimensi pekerjaan serta dimensi istirahat harus terus berjalan berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan begitu, saat waktunya bekerja, fokuslah untuk menjalankan fungsionalnya. Pun saat istirahat, lakukan fungsional dari istirahat itu. Jangan malah dibolak-balik fungsionalnya, jam kerja untuk istirahat, jam istirahat untuk kerja, jelas kehidupanmu akan berantakan.

2. Bagian hidup tidak boleh disfungsional karena saling bergantung dan berdampak

Editorial Team

Tonton lebih seru di